Selasa, 13 Juni 2017

Laporan Pertanggungjawaban Panitia

Nomor :      /PEMB/S.V/2017
Lamp   : 1 (satu)set
Hal      : Laporan pertanggungjawaban

Kepada Yth    :
1.      Pastor Paroki Sidikalang
2.      Dewan Pastoral Paroki Sidikalang
Dengan hormat,
Bersama ini kami sampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan penyelenggaraan Pembangunan gereja Katolik St. Petrus Sitinjo mulai tahun 2013 s/d 2015
Demikian laporan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami haturkan banyak terimakasih.
Sitinjo, 7 Mei 2017
HORMAT KAMI
PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK SANT O PETRUS SITINJO
Ketua                                      Sekretaris                                            Bendahara

ERKADIUS KUDADIRI    DEMSON SILALAHI, S.Si             ELISA GAJAH

Mengetahui                                                                             Mengetahui
Dewan Pastoral Rayon Sitinjo                                                Dewan Pastoral Stasi Sitinjo
Ketua                                                                                      Ketua


Ir. SELASA LIMBENG                                                      MANGINAR SITUMORANG

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
A.    LATAR BELAKANG
Pada bulan Januari 1938 datanglah seorang Katekis ke Sidikalang dari Pematang Siantar untuk memberikan pelajaran Agama Katolik. Katekis ini bernama JOHANNES SIHOMBING.Tugas utama dari Katekis ini ialah memberikan pelayanan kepada umat Katolik yang memang belum mendapat kesempatan untuk berkumpul. Beliau datang ke Sidikalang secara rutin sekali seminggu dan setiap hari Rabu.
Katekis Johannes Sihombing dalam perjalanannya menuju Sidikalang, beliau tidak langsung ke kota Sidikalang, melainkan selalu menyempatkan diri untuk mampir sejenak di Kedai Kopi di SimpangTiga Desa Sitinjo. Sambil minum kopi beliau menyempatkan diri memperkenalkan ajaran Agama Katolik kepada orang-orang yang kebetulan ada di kedai kopi tersebut.
Secara kebetulan pada waktu itu datang dari Kuta Geroh (sekarang Desa Sitinjo I) yang bernama DANIEL KUDADIRI seorang Sintua di HKBP. Beliau mendengarkan penjelasan Katekis Johannes Sihombing tentang ajaran Agama Katolik, dan penjelasan tersebut berterima buat Daniel Kudadiri.
Setelah pertemuan selesai Katekis Johannes Sihombing melanjutkan perjalannya menuju kota Sidikalang dan Daniel Kudadiri pun kembali ke Kuta Geroh. Di Kuta Geroh DANIEL KUDADIRI tidak tinggal diam, beliau menceriterakan kepada para penatua apa yang didengar dan diyakini dari penjelasan Katekis Johannes Sihombing.
Maka hari Rabu pada minggu berikutnya Daniel Kudadiri bersama-sama dengan beberapa penatua dari Kuta Geroh datang ke Simpang Tiga Sitinjo untuk mendengarkan penjelasan tentang Agama Katolik dari Katekis Johannes Sihombing. Dan terjadilah demikian.
Selanjutnya Daniel Kudadiri bersama para penatua dari Kuta Geroh memohon dan mengajak  Katekis Johannes Sihombing kiranya berkenan datang ke Kuta Geroh untuk memberikan pelajaran Agama Katolik.
Benar, pada hari Rabu Minggu pertama bulan Februari 1938 Katekis Johannes Sihombing Datang ke Kuta Geroh, mereka berkumpul di rumah Kampung (Kepala Desa) ARAH JERREMIAS KUDADIRI.
Dirumah Kampung Jeremias Kudadiri telah berkumpul banyak orang (Bapak, Ibu-ibu, Tua dan Muda) untuk mendengarkan penjelasan dari Katekis Johannes Sihombing tentang Agama Katolik. Mereka pun menerima buku pelajaran tentang Agama Katolik (dalam Bahasa Toba) berjudul: “Buku Poda Hasintongan taringot tu Agama Katolik dohot Sungkun-sungkun 100”  Di akhir pertemuan, mereka memohon melalui Katekis Johannes Sihombing, kiranya tuan Pastor berkenan datang ke Kuta Geroh untuk meresmikan perkumpulan Katolik.  Langkah persiapan yang dilakukan Katekis tersebut tak lama kemudian disusul dengan datangnya Pastor Cl. Hammers OFM Cap. ke Sitinjo tepatnya di Kuta Geroh yang disambut meriah dengan gondang sabangunan. Jumlah umat yang terdaftar pada saat itu adalah 20 kepala keluarga. Dalam sejarah Stasi ditemukan nama yang didaftar hanya beberapa saja, yaitu: KENAN SILABAN, WALDEMAR SILABAN, DANIEL KUDADIRI, ARAH JEREMIAS KUDADIRI (sebahagian umatnya dari Bangun I)
Maka Gereja Katolik yang pertama di Kuta Geroh dimulai dengan menggunakan rumah salah seorang umat, yaitu rumah Kepala Kampung ARAH JEREMIAS KUDADIRI. Dan Sintua sekaligus Voorhanger yang pertama adalah St.DANIEL KUDADIRI.
Sejarah menyatakan bahwa kedatangan Pastor Cl.Hammers OFM Cap. Ke Dairi tgl 28-02-1938 beliau pertama sekali disambut di Kuta Geroh (Sitinjo) dan meresmikan tempat beribadah di Sitinjo. Maka Gereja Katolik yang pertama di Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat adalah Gereja Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo.

B.     TUJUAN PEMBANGUNAN
1.      Memberikan kesejukan dan kenyamanan serta dapat menanpung umat untuk beribadat bersama-sama minimal untuk 20 tahun yang akan datang
2.      Untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat pelayanan iman katolik terkhusus di gereja Katolik St. Petrus Sitinjo
3.      Menjadi gereja wisata umat katolik karena berdekatan dengan Taman Wisata Iman Sitinjo (TWI)
4.      Menjadi tempat perayaan ekaristi bagi umat katolik yang berziarah ke Taman Wisata Iman Sitinjo.
C.    PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
Dengan mengucapkan Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Pembangunan gereja Katolik St. Petrus Sitinjo telah berlangsung dengan baik, yang dilaksanakan mulai tahun 2013 yang di tandai dengan pesta peletakan batu pertama sekaligus pesta jubileum 75 tahun katolik di Kab Dairi dan Pakpak barat yang di hadiri oleh Pemkab Dairi dan Pastor paroki dan seluruh umat.
Pembangunan Gereja Katolik St. Petrus Sitinjo berjalan dengan sukses yang walaupun dalam proses pelaksanaannya banyak mengalami kendala dan tantangan, baik itu dari internal maupun eksternal. Pembangunan ini memamg belum selesai 100% yaitu lantai belum dikeramik dan flafon yg belum terpasang dan pintu yang belum selesai terpasang. Untuk itu diharapkan agar pembangunan tetap dilanjutkan.
Peresmian dan pemberkatan gereja dilaksankan pada :
Hari/tanggal    : Minggu/21 Juni 2015
Mulai pukul     : 08.30 s/d selesai
Yang diberkati dan diresmikan langung oleh bapak Uskup Mgr Pius Datubara dan Bapak Bupati Dairi Kra Johny Sitohang Adinegoro.S.Sos dan Rombongan. Yang dihadiri umat kurang lebih 1800 jiwa dari seluruh rayon sitinjo.
D.    PENDANAAN
Untuk terselenggaranya pelaksanaan pembangunan sumber Pendanaan pembangunan adalah dari iuran umat Keuskupan Agung Medan, Paroki Sidikalang PEMKAB DAIRI, pastor, suster para keluarga umat dan kolekte pembangunan, donateur yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, (terlampir)
E.     RINCIAN PEMASUKAN (TERLAMPIR)
F.     RINCIAN PENGELUARAN (TERLAMPIR)

G.    UCAPAN TERIMAKSIH
KEPADA :
1.      KEUSKUPAN AGUNG MEDAN
2.      PAROKI SIDIKALANG
3.      DEWAN PASTORAL PAROKI SIDIKALANG
4.      PEMKAB DAIRI TERKHUSUS BAPAK BUPATI DAIRI KRA JOHNY SITOHANG ADINEGORO.S.Sos
5.      PNS  KATOLIK SE KAB. DAIRI
6.      DEWAN PASTORAL RAYON
7.      DEWAN PASTORAL STASI
8.      PARA PASTOR
9.      PARA SUSTER TERKHUSUS SUSTER LEGINA SAGALA
10.  UMAT SE PAROKI MPOK SIDIKALANG
11.  UMAT SE RAYON STINJO
12.  UMAT STASI SITINJO TERKHUSUS BAGI MEREKA YANG SUDAH MENDAHULUI KITA
13.  PARA PARHALADO
14.  TUKANG
15.  GEREJA NON KATOLIK DAN MUSLIM
16.  DAN SELURUH DONATEUR YANG TIDAK BISA KAMI SEBUTKAN 1 PER SATU
Kiranya Tuhanlah yang bisa membalas semua kebaikan, saran, sumbangan materil maupun moril yang telah diberikan kepada kami sehingga kami bisa melakukan pembangunan ini sampa dengan sekarang ini. Dan kiranya mereka selalu diberikan kesehatan dan rejeki yang melimpah karena tanpa mereka kami mungkin tidak bisa mengerjakan pembangunan ini.









Demikian laporan ini diperbuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Sitinjo, 7 Mei 2017
HORMAT KAMI
PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK SANT O PETRUS SITINJO
Ketua                                      Sekretaris                                            Bendahara

ERKADIUS KUDADIRI    DEMSON SILALAHI, S.Si             ELISA GAJAH

Mengetahui                                                                             Mengetahui
Dewan Pastoral Rayon Sitinjo                                                Dewan Pastoral Stasi Sitinjo
Ketua                                                                                      Ketua


Ir. SELASA LIMBENG                                                      MANGINAR SITUMORANG



Senin, 17 November 2014

proposal pembangunan st petrus sitinjo



PROPOSAL PEMBANGUNAN
GEREJA KATOLIK STASI SANTO PETRUS SITINJO
PAROKI “MARIA PERTOLONGAN ORANG KRISTEN” SIDIKALANG
KEVIKEPAN ST.ANDREAS RASUL SIDIKALANG – KEUSKUPAN AGUNG MEDAN
Sekretariat : Jln. Dolok Sanggul, No:….…, Gereja Katolik Stasi St.Petrus Sitinjo
                                                                                               
                                               

BAB   I

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
GEREJA KATOLIK STASI SANTO PETRUS SITINJO

I.                    LATAR BELAKANG GEREJA KATOLIK STASI SANTO PETRUS SITINJO

Pada bulan Januari 1938 datanglah seorang Katekis ke Sidikalang dari Pematang Siantar untuk memberikan pelajaran Agama Katolik. Katekis ini bernama JOHANNES SIHOMBING.Tugas utama dari Katekis ini ialah memberikan pelayanan kepada umat Katolik yang memang belum mendapat kesempatan untuk berkumpul. Beliau datang ke Sidikalang secara rutin sekali seminggu dan setiap hari Rabu.

Katekis Johannes Sihombing dalam perjalanannya menuju Sidikalang, beliau tidak langsung ke kota Sidikalang, melainkan selalu menyempatkan diri untuk mampir sejenak di Kedai Kopi di SimpangTiga Desa Sitinjo. Sambil minum kopi beliau menyempatkan diri memperkenalkan ajaran Agama Katolik kepada orang-orang yang kebetulan ada di kedai kopi tersebut.

Secara kebetulan pada waktu itu datang dari Kuta Geroh (sekarang Desa Sitinjo I) yang bernama DANIEL KUDADIRI seorang Sintua di HKBP. Beliau mendengarkan penjelasan Katekis Johannes Sihombing tentang ajaran Agama Katolik, dan penjelasan tersebut berterima buat Daniel Kudadiri.

Setelah pertemuan selesai Katekis Johannes Sihombing melanjutkan perjalannya menuju kota Sidikalang dan Daniel Kudadiri pun kembali ke Kuta Geroh. Di Kuta Geroh DANIEL KUDADIRI tidak tinggal diam, beliau menceriterakan kepada para penatua apa yang didengar dan diyakini dari penjelasan Katekis Johannes Sihombing.

Maka hari Rabu pada minggu berikutnya Daniel Kudadiri bersama-sama dengan beberapa penatua dari Kuta Geroh datang ke Simpang Tiga Sitinjo untuk mendengarkan penjelasan tentang Agama Katolik dari Katekis Johannes Sihombing. Dan terjadilah demikian.

Selanjutnya Daniel Kudadiri bersama para penatua dari Kuta Geroh memohon dan mengajak  Katekis Johannes Sihombing kiranya berkenan datang ke Kuta Geroh untuk memberikan pelajaran Agama Katolik.

Benar, pada hari Rabu Minggu pertama bulan Februari 1938 Katekis Johannes Sihombing Datang ke Kuta Geroh, mereka berkumpul di rumah Kampung (Kepala Desa) ARAH JERREMIAS KUDADIRI.

Dirumah Kampung Jeremias Kudadiri telah berkumpul banyak orang (Bapak, Ibu-ibu, Tua dan Muda) untuk mendengarkan penjelasan dari Katekis Johannes Sihombing tentang Agama Katolik. Mereka pun menerima buku pelajaran tentang Agama Katolik (dalam Bahasa Toba) berjudul: “Buku Poda Hasintongan taringot tu Agama Katolik dohot Sungkun-sungkun 100”  Di akhir pertemuan, mereka memohon melalui Katekis Johannes Sihombing, kiranya tuan Pastor berkenan datang ke Kuta Geroh untuk meresmikan perkumpulan Katolik.  Langkah persiapan yang dilakukan Katekis tersebut tak lama kemudian disusul dengan datangnya Pastor Cl. Hammers OFM Cap. ke Sitinjo tepatnya di Kuta Geroh yang disambut meriah dengan gondang sabangunan. Jumlah umat yang terdaftar pada saat itu adalah 20 kepala keluarga. Dalam sejarah Stasi ditemukan nama yang didaftar hanya beberapa saja, yaitu: KENAN SILABAN, WALDEMAR SILABAN, DANIEL KUDADIRI, ARAH JEREMIAS KUDADIRI (sebahagian umatnya dari Bangun I)

Maka Gereja Katolik yang pertama di Kuta Geroh dimulai dengan menggunakan rumah salah seorang umat, yaitu rumah Kepala Kampung ARAH JEREMIAS KUDADIRI. Dan Sintua sekaligus Voorhanger yang pertama adalah St.DANIEL KUDADIRI.

Sejarah menyatakan bahwa kedatangan Pastor Cl.Hammers OFM Cap. Ke Dairi tgl 28-02-1938 beliau pertama sekali disambut di Kuta Geroh (Sitinjo) dan meresmikan tempat beribadah di Sitinjo. Maka Gereja Katolik yang pertama di Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat adalah Gereja Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo.


II.                  PERKEMBANGAN UMAT STASI SANTO PETRUS SITINJO

Sejalan dengan kedatangan Pastor Cl.Hammers OFM Cap. pada tanggal 28 Februari 1938 untuk meresmikan tempat beribadah di Kuta Geroh, umat yang berjumlah 20 kk berasal dari 2 Desa, yaitu: Kuta Geroh (Desa Sitinjo), Simpang Tiga (Desa Sitinjo) dan Bangun I (Desa Bangun).

Pada bulan Mei 1938 didirikanlah tempat beribadat sebuah los atap rumbia, lantai tanah, dinding tepas. (lokasi los tersebut tidak jauh dari rumah Kampung ARAH JEREMIAS KUDADIRI) Bersamaan dengan pembangunan los diatas, berdiri pula tempat beribadat di Bangun II, yaitu dirumah Kepala Kampung GERSOM SIHOTANG.

Tidak lama kemudian Pengurus Katolik dari Kuta Geroh (Sitinjo) mengadakan rapat dengan Pengurus Katolik dari Bangun II yang dihadiri oleh Pastor Paroki Sidikalang, agar kedua tempat beribadah dijadikan satu tempat. Dan melalui kesepakatan bersama jadilah ditempat pertengahan antara Kuta Geroh dan Bangun II, yaitu di Bangun I. Mereka menyewa sebuah rumah (MANANJUNG SILABAN) untuk tempat beribadah sekaligus tempat pendidikan/sekolah swasta (H.I.S) yang dipimpin oleh Guru LONGGAK SIHOMBING dari Balige. Adapun Guru-guru yang bertugas di sekolah H.I.S tersebut, a.l:
1.      Guru LONGGAK SIHOMBING
2.      Guru DANIEL KUDADIRI
3.      Guru HAMONANGAN LUMBANTOBING
4.      Guru BISMAR SITUMORANG
5.      Guru TIDORES HUTAGAOL
6.      Guru JOHANNES HUTABARAT
Umat bertambah dengan pesat terutama dari Bangun II, sehingga tempat beribadah rumah sewaan di Bangun I tidak mampu lagi menampung 40 kk untuk beribadah bersama-sama. Maka atas musyawarah bersama yang dihadiri oleh Pastor Paroki Sidikalang, sekitar Agustus 1938 tempat beribadah kembali ke posisi semula, yaitu: Umat dari Bangun II kembali beribadah Di Bangun II, dan Umat dari Kuta Geroh, Bangun I dan Simpang Tiga kembali beribadah di Kuta Geroh, sedangkan rumah sewaan di Bangun I menjadi khusus tempat sekolah swasta (H.I.S).

Setelah lebih-kurang dua tahun, tempat beribadah di Kuta Geroh dari sebuah los berubah menjadi Gereja Darurat (atap seng, lantai tanah, dinding papan) dengan jumlah umat 28 kk.

Sekitar bulan April 1942 pecah perang dunia II, di Indonesia Jepang berhadapan dengan Belanda. Kekalahan Belanda terhadap Jepang sama halnya pengoperan kekuasaan. Indonesia mengalami masa yang berat tak lepas juga dari karya pengembangan agama. Pihak Katolik juga mulai menderita sebagai akibat kekalahan tersebut, karena masa itu sebahagian besar tenaga Pastor adalah dari Belanda. Pastor Cl. Hammers OFM Cap. yang berkedudukan di Sidikalang tak luput, beliau ditangkap dan dimasukkan ke kamp di Tarutung.

Karya misi Katolik di Kuta Geroh (Sitinjo) baru melangkah namun harus kehilangan gembala. Situasi pada masa itu mengalami kekhawatiran, para Katekis juga tidak muncul lagi ke tempat beribadah, apalagi Pengurus setempat. Sekolah H.I.S di Bangun I juga tutup. Tak ketinggalan umat Katolik di Kuta Geroh “Bagai kelakar tumbuh diatas batu” alias “hidup segan, mati tak mau” tempat beribadah hampir tutup, bahkan sebahagian umat ada yang pindah agama.

Bulan Agustus 1945 Indonesia Merdeka, para Pastor Belanda pun bebas dari tahanan. Umat di Kuta Geroh yang masih ada sisa jiwa kekatolikannya kembali melaksanakan ibadah bersama walau jumlah telah menurun, saat itu tinggal hanya 12 kk. Perkembangan umat dari tahun 1945 sampai pada tahun 1975 tergolong lambat. Tahun 1945 jumlah umat 12 kk dan sampai tahun 1975 jumlah umat menjadi 35 kk, maka selama 30 tahun umat hanya bertambah 23 kk.

Pada tahun 1978 umat mulai merencanakan Pembangunan Gereja, mereka konsultasi dengan Pastor Paroki Sidikalang. Dan rencana mereka terwujud, pelaksanaan pembangunan dimulai pada bulan Agustus 1978 atas kerja keras Bruder Otto O.Carm dan dibantu umat secara gotong-royong, maka bangunan Gerejapun selesai pada bulan April 1979 dengan ukuran 8.M x 10.M.  Jadilah Gereja permanen yang diresmikan oleh Uskup Agung Medan pada hari Rabu tanggal 23 Mei 1979, dengan jumlah umat 35 kk (108 jiwa).
 










Gambar (1): Gereja permanen (sudah tua) yang diresmikan pada tgl 23 Mei 1979
Sejak tahun 1979 perkembangan umat Katolik Stasi Sitinjo jumlahnya semakin bertambah, entah pengaruh Gereja Permanen atau memang jiwa kekatolikannya semakin meningkat, tetapi yang jelas jumlah umat pada tahun 2013 tercatat 78 kk (314 jiwa) bahkan pada tahun 1995 pernah jumlah umat mencapai 97 kk. Mengenai jumlah umat 97 kk (tahun 1995) menjadi 79 kk (tahun 2013) berkurangnya jumlah umat ini bukanlah karena murtad atau pindah agama, melainkan beberapa keluarga yang sudah tua dan anak-anak mereka tinggal diperantauan tinggallah di kampong (di Sitinjo) hanya orangtua, semakin tua dan semakin tua, satu demi satu menghadap kepada Bapa di Surga maka satu kk, dua kk semakin berkurang hingga menjadi 79 kk. Tahun (2013) ini ada umat Sitinjo sebanyak 7 kk yang sudah tua dan single. Semoga mereka tidak buru-buru untuk pergi kehadapan Bapa di Surga, karena bisa jadi akan berkurang lagi 7 kk.

Umat Katolik Sitinjo yang tersebar di 3 Desa (Desa Sitinjo, Desa Sitinjo I dan Desa Bangun) Sebelumnya terdiri dari 3 Lingkungan, yaitu: Lingkungan Kuta Geroh, Lingkungan Bangun I dan Lingkungan Simpang Tiga. Tetapi pada tahun 2001 ada pemekaran dari 3 lingkungan menjadi 5 lingkungan sekaligus nama Pelindung Gereja dan Lingkungan  sebagai berikut :
-          Gereja Katolik Sitinjo menjadi Gereja Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo
-          Lingkungan Kuta Geroh menjadi Lingkungan Santo Stefanus
-          Lingkungan Jln. Dolok Sanggul Sitinjo I menjadi Lingkungan Santo Fransiskus
-          Lingkungan Bangun I menjadi Lingkungan Santa Theresia
-          Lingkungan Wilayah Taman Wisata Iman menjadi Lingkungan Santo Rafael
-          Lingkungan Simpang Tiga menjadi Lingkungan Santo Mikael

                Pemekaran Lingkungan dan penetapan nama Pelindung pada saat itu adalah gagasan dari masa Kepengurusan Periode (2001 – 2004) sebagai berikut :

                        Ketua Dewan Stasi                  : Matias Maksud Sagala
                        Wakil Ketua Dewan Stasi        : Marolop Kudadiri
                        Sekretaris I                              : Rikket Martua Sinaga
                        Sekretaris II                             : Sardiman Sigalingging
                        Bendahara                              : Edurma br Situmorang
                       
                       
            Umat Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo terdiri dari beberapa suku, al : Suku Pakpak Dairi, Suku Toba dan Suku Karo. Mata pencaharian rata-rata adalah sebagai petani.


1.      Adapun Daftar Nama Umat Stasi Santo Petrus Sitinjo (Keadaan Tahun 2013) sbb :
                       
No
Nama Kepala Keluarga          (Bapa / Ibu)
Pekerjaan
Usia s/d
Mudika
Usia s/d
Areka
Usia s/d
Asmika
Jumlah
(Jiwa)

I.Lingkungan Santo Stefanus :





1
Erkadius Kudadiri
Juliana br Silalahi
Wiraswasta
Tani
3
-
-
5
2
Leo Bonar Kudadiri
Tiarma br Nainggolan
Tani
Tani
1
1
2
6
3
Pantas Kudadiri
Rija Melati br Lubis
Tani
Tani
-
1
3
6
4
Patar Kudadiri
Resintan br Situmorang
Tani
Tani
1
2
1
6
5
Robert Sigalingging
Rosdiana br Kudadiri
Transportasi
Tani
1
2
2
7
6
Baligas Sihombing
Rawadi br Tamba
Tani
Tani
1
1
1
5
7
Jonny Ranto Sihombing
Rohani br Lumbangaol
Tani
Tani
1
1
2
6
8
Dolia br Sihite
(Janda)
Tani
-
-
-
1
9
Sumurung Situmorang
Reslina br Sihombing
Tani
Tani
2
1
-
5
10
Kristina br Ujung
(Janda)
Tani
-
-
-
1
11
Adolf HWH Situmorang
Rontiana br Sagala
Tani
Tani
-
-
3
5
12
Ganevo Hutasoit
Rulianna br Situmorang
Tani
Tani
-
2
1-
5
13
Heron Pandangon Pasaribu
Marianti br Saragih
Tani
Tani
-
-
2
4
14
Demson Silalahi
Sriwahyuni br Sitohang
PNS
PNS
-
-
2
4
15
Dameria br Kudadiri
(Janda)
Tani
3
-
-
4
16
Hendrik Jonni Parulian Maibang
Dumawati Leonella br Kudadiri
Tani
Tani
-
-
3
5
17
Baklin Simarmata
Belum Jelas





II.Lingkungan Santo Fransiskus :





1
Epraem Sagala
Edurma br Situmorang
Tani
Tani
3
-
-
5
2
Rexon Juniaston Siburian
Sermon Thersia br Sagala
Dagang
Dagang
-
-
3
5
3
Matias Jaungkap Sagala
br Jawa
Tani
Tani
-
-
-
2
4
Pinus Kudadiri
Demak br Sianturi
Tani
Tani
2
2
1
7
5
Serli br Sitanggang
(Janda)
Tani
2
-
-
3
6
Saut Horas Gultom
Relina br Kudadiri
Tani
Tani
3
2
-
7
7
Veronika br Sagala
(Janda)
Tani
-
-
-
1
8
Anton Kosmas Kudadiri
Rotua br Sinaga
Peg.TWI
Tani
-
-
-
2
9
Rius Kudadiri
(Duda)
Tani
1
1
-
3
10
Ladang Bintang
Inten br Kudadiri
Tani
Tani
-
-
-
2
11
Robertus Bintang
Maria Dorliana br Sidauruk
Tani
Tani
-
-
1
3
12
Ringgas Kudadiri
(Duda)
Tani
-
-
-
1
13
Sarimonang Kudadiri
Lasma Lusia br Sigalingging
Tani
Tani
-
1
2
5
14
Paber Kudadiri
Rekinna br Sianturi
Tani
Tani
1
2
-
5
15
Turman Antonius Kudadiri
(Duda)
Tani
-
-
-
1
16
Jonson Kudadiri
Sondang Nadeak
Tani
Tani
-
-
-
2
17
Ediarat Kudadiri
Sabet br Rajagukguk
Tani
PNS
1
2
2
7
18
Piter Tumbur Saulus Kudadiri
Rismaslan br Lumbanaol
Tani
Tani
-
1
2
5
19
Saulus Rinto Kudadiri
Jenita Fransiska br Sihombing
Tani
Tani
-
-
1
3
20
Tomauli br Nainggolan
(Janda)
Tani
1
2
-
4
21
Luter Kudadiri
Sandayani br Sagala
Tani
Tani
-
-
2
4

III.Lingkungan  Santa Theresia:





1
Tumpal Albertus Sigalingging
Evi Sartika br Silaban
Tani
Tani
-
-
3
5
2
Berman Manalau
(Duda)
Tani
1
1
-
3
3
Maralus Manampin Silaban
Rospita br Lubis
Tani
Tani
1
2
2
7
4
Elmon Paulus Sinaga
Rusmawati br Lumbangaol
Tani
Tani
-
1
2
5
5
Ariston Nainggolan
Esna Fenalosa br Sihombing
Tani
PNS
-
-
1
3
6
Jomi Sigalingging
Rasmina br Capah
Tani
Tani
1
-
-
3
7
Harim Halomoan Pasaribu
Hasiholan br Kudadiri
Tani
2
-
-
4

IV.Lingkungan Santo Rafael :





1
Elisa Gajah
Raslina br Kudadiri
PNS
Tani
1
1
1
5
2
Editar Simbolon
Rusma br Sagala
Tani
Tani
2
3
-
7
3
Ramson Kudadiri
Demsi br Pandiangan
Tani
Tani
2
2
-
6
4
Simon Prtrus Samosir
Tioria br Limbong
Tani
Tani
2
-
-
4
5
Lukeria br Kudadiri
(Janda)
Tani
-
-
-
1
6
Darmanto Surbakti
Nurleni br Simanungkalit
Tani
Tani
1
2
-
5
7
Saut Giat Tombang Samosir
Lantina br Sihombing
Dagang
Tani
-
-
2
4
8
Jansen Siregar
Asnita br Samosir
Transportasi
Tani
-
-
1
3
9
Fritles Tampubolon
Rismawati br Sihombing
Tani
Tani
-
-
2
4
10
Nurpita br Silaban
(Janda)
Tani
-
-
2
3
11
Setia Kudadiri
Rosinta br Sinaga
Tani
Tani
1
-
-
3
12
Albertus Kudadiri
Darmawaty br Situmorang
Peg.TWI
Tani
-
2
2
6
13
Jonni Damianus Kudadiri
Rontiana Rosa br Sinaga
Peg.TWI
Tani
-
1
2
5
14
Sahlim Simon Kudadiri
Minar Denianna br Purba
PNS
PNS
-
-
1
3
15
Giskart Panjaitan
Hotmaria br Sigalingging
Dagang
Dagang
1
1
2
6
16
Marolop Kudadiri
Tiominer br Linmbong
Belum Jelas





V.Lingkungan Santo Mikael :





1
Sonang Parulian Pakpahan
Lopianna br Siburian
Transportasi
Tani
3
3
2
10
2
Sangmaima Siburian
Sormaria br Siregar
Tani
Tani
2
3
1
8
3
Torbina br Sianturi
(Janda)
Tani
-
-
-
1
4
Gulsima Parhorasan Simbolon
Herlina Erawati br Sinaga
Transportasi
Tani
-
-
2
4
5
Rajiun Sihombing
(Duda)
Tani
1
2
-
4
6
Todo Fransiskus Simbolon
Elfrida Fransiska br Damanik
Tani
Tani
-
-
2
4
7
Matca br Siregar
(Janda)
Tani
3
-
-
4
8
Hakmin Kudadiri
Risma br Girsang
PNS
PNS
2
-
-
4
9
Jintan Kudadiri
Dentua br Situmorang
Tani
Tani
-
2
2
6
10
Andreas Frans Tarigan
Saudur Marnando br Kudadiri
Tani
Tani
-
1
2
5
11
Victor Sihombing
Kartini br Limbong
Tani
Tani
1
2
-
5
12
Timbul Gihon Sianturi
Sannita br Sihombing
Transportasi
Tani
-
-
1
3
13
Tagor Hutagaol
Rosta Sihotang
Tani
Tani
-
-
-
2
14
Jonrus Hutagaol
Martina Rauli br Lumban Gaol
Tani
Tani
-
-
1
3
15
Jasan Jakobus Sihotang
Roida br Kudadiri
Wiraswasta
Tani
-
1
-
3
16
Rikket Martua Sinaga
Roida br Siburian
PNS
Tani
-
2
-
4
17
Josrin Marbun
Susianti br Pasaribu
Buruh
Tani
-
-
1
3
18
Demak Purba
Estina br Nainggolan
Transportasi
Tani
2
1
-
5
19
Ruhmalumna Siburian
Alyosia br Tarigan
Tani
Tani
-
1
1
4
20
Manginar Situmorang
Mutiara br Kudadiri
Tani
PNS
3
-
-
5










J  U  M  L  A  H   =  (81-2) = 79 kk
 Bapa & Ibu
     143

58

66

72

339

2.       Keberadaan Umat :
Dari data diatas  bahwa umat yang tesebar di 5 lingkungan dan 3 Desa, disimpulkan sbb:
·         Mata pencaharian umat rata-rata adalah petani                                           = 90 %
·         Usia tua yang tergolong stamina telah menurun                                           = 25 %
·         Duda dan Janda                                                                                              = 10 %
·         Anak yang tidak melanjut ke Perguruan Tinggi (Orangtua tidak mampu)     = 50 %
·         Umat ekonomi lemah                                                                                     = 60 %
·         Persentase umat Katolik dengan Penduduk Sekitar                                       = 15 %




3.      Grafik Perkembangan Umat :
Jlh KK
100


 
80


 
60


 
40


 
30


 
20


 
10






 
 0
                 1938  1943  1948  1953  1958  1963  1968  1973  1978  1983  1988  1993  1998  2003  2008  2013 Thn


4.      Gereja Permanen yang diresmikan pada tanggal 23 Mei 1979 kini tak mampu lagi untuk menampung umat yang berjumlah 79 kk (339 jiwa) untuk beribadah bersama-sama. Dan sudah termasuk dimakan usia tua, tidak memungkinkan lagi untuk direnovasi,  melainkan harus rehab total (bangunan baru) dengan perhitungan perkembangan umat untuk 30 tahun kedepan.

5.      Maka sejak tahun 2004 para pengurus Stasi sudah mulai merencakan pembangunan tersebut dengan pengumpulan dana dari Umat memlalui Kolekte III sekali  sebulan. Namum apa yang terjadi ? Dana kolekte III sekali sebulan dari tahun 2004 hingga tahun 2007 kurang membuahkan hasil yang baik, karena yang terkumpul selama 3 tahun hanya sekitar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) oleh karena situasi ekonomi umat yang tergolong dibawah garis marginal sehingga rencana pembangunan terkendala.

6.      Untuk menindaklanjuti pendanaan diatas, maka pada bulan Agustus tahun 2007 para Pengurus mengadakan rapat untuk perencanaan pembangunan dimaksud. Adapun hasil rapat adalah sebagai berikut :
5.1.Pembangunan Gereja Katolik Stasi St.Petrus Sitinjo   direncanakan mulai tahun 2013.
5.2.Kolekte III sekali setiap bulan tetap dilaksanakan.
5.3.Partisipasi umat dikenakan Rp 1.500.000,-/kk diharapkan lunas pada tahun 2013.

7.      Tujuan Pembangunan :
a.      Bangunan Gereja sekarang sudah dimakan usia tua dan tidak mungkin direnovasi lagi.
b.      Agar dapat menampung umat Katolik Sitinjo untuk beribadah bersama-sama.
c.       Memberikan kesejukan dan kenyamanan bagi umat.
d.      Mempertahankan dan meningkatkan rasa persaudaraan bagi umat Katolik Sitinjo.

8.      Hasil yang diharapkan dari Pembangunan Gereja yang baru :
a.      Terciptanya kesejukan dan kebersamaan untuk beribadah bersama-sama lewat
bangunan Gereja yang kokoh.
b.      Meningkatkan Iman umat Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo dan terbangunnya rasa
persaudaraan dan kegotong-royongan, baik sesame umat Katolik maupun umat lain.
c.       Dengan bangunan baru dan ukuran besar, diharapkan dapat menjangkau perkembangan
Umat untuk 30 tahun kedepan.

9.      Perkembangan Pengumpulan dana dari umat:
Hingga akhir tahun 2011, pengumpulan dana kewajiban dari umat Rp 1.500.000,-/kk yang
terkumpul masih mencapai 5 % dari yang diharapkan, sedangkan pengumpulan dana dari
kolekte III dengan keadaan mendesak digunakan untuk:
6.1.Pembangunan Plat beton / Jembatan penghubung dari Jalan Umum ke Lokasi Gereja.
6.2.Pembangunan Kamar kecil /Toilet.

Pada bulan April 2012 Pengurus Dewan Pastoral Stasi Santo Petrus Sitinjo membentuk
Panitia Pembangunan Gereja Katolik Santo Petrus Sitinjo, dan segera mengirimkan nama-
nama tersebut ke Pastor Paroki Sidikalang untuk diangkat dan ditetapkan.

Maka Dewan Pastoral Paroki Sidikalang menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan
Panitia Pembangunan Gereja Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo,
dengan Nomor : 20/DPH/MPOK/VII/2012, tertanggal 28 Juli 2012.
Dan Panitia bertugas untuk merencanakan, membuat gambar Gereja, menggalang dana
dari umat serta donateur, mempersiapkan dan melaksanakan pembangunan dimaksud.

Gerak setelah terbentuknya Panitia :
a.      Pekerjaan telah maksimal untuk pengumpulan dana dari Umat, namun hingga pada
Bulan Juni 2013 dana yang terkumpul masih mencapai 20 % dari yang diharapkan.
b.      Dari jumlah umat 79 kk, 20 % diantaranya dibebaskan kewajibannya oleh karena
situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan dapat ditagih (Usia tua dan tidak bekerja
atau tidak berpenghasilan tetap)
c.       Kolekte III yang semula hanya sekali setiap bulan, menjadi setiap Minggu.

10.   Rencana dan Cara Kerja Pembangunan :
1. Rencana Pembangunan :
            Pembangunan Gereja ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran umat beriman dan tanggungjawab membangun bangsa melalui peningkatan kehidupan rohani umat. Dengan letak gegrafis lokasi Pembangunan Gereja Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo adalah sangat strategis, baik dari segi lintasan umum, maupun menjadi Gereja Katolik yang terdekat ke Taman Wisata Iman Sitinjo (hanya berjarak 400 meter ke TWI), dirancang rencana  pembangunannya dengan inkultur Pakpak Dairi, dan ber-Ciri Khas Wisata.
Alasan rencana Pembangunan dengan inkultur Pakpak karena masyarakat sekitar Sitinjo I didominasi Suku Pakpak, termasuk Umat Katolik Stasi Sitinjo sekitar 60 % adalah Suku Pakpak, dan 40 % lainnya adalah Suku Toba dan Suku Karo.        Pembangunan Gereja Katolik Sitinjo (10 KM dari Paroki Sidikalang) juga berdekatan dengan Monumen  Pastor Hammers OFM Cap.  Maka bagi Umat Katolik dari manapun asalnya yang akan berwisata ke TWI maupun berwisata ke monumen dapat mampir dan beribadat di Gereja Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo.


2.      Cara Kerja Pembangunan :
Sehubungan keterbatasan kemampuan umat, maka Pembangunan Gereja diharapkan dapat terealisasi dengan mengharapkan partisipasi / dukungan baik moril maupun material dari para keluarga-keluarga umat yang merantau juga dari para pemerhati/simpatisan maupun dari Instasi-Instasni terkait dan Pemerintah.      Oleh karena keterbatasan kemampuan umat dalam hal pendanaan, maka selain kewajiban  yang diwajibkan sebesar Rp 1.500.000,-/kk, akan diwajibkan juga sebagai berikut :
a.      Gotong-royong secara bergiliran, dengan jumlahnya disesuaikan dengan permintaan
dari Kepala Tukang.
b.      Makan dan minum untuk yang bergotong-royong ditanggung sendiri oleh peserta.
c.       Makan dan minum untuk Tukang ditanggung oleh umat secara bergiliran.
d.      Kebutuhan-kebutuhan untuk peranca diupayakan oleh umat secara gotong-royong.

Seturut sejarah Gereja Katolik di Dairi diawali dengan kehadiran seorang Pastor Misionaris (Pastor Hammers OFM Cap) yang disambut meriah dengan Gondang Sabangunan di Sitinjo  tepatnya pada tanggal 28 Februari 1938,  sehingga pada  tahun 2013 genaplah usia Gereja Katolik Sitinjo telah berusia75 tahun. Maka pada Perayaan Jubileum 75 Tahun Misi Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat yang dirayakan pada tanggal 6-7 Juli 2013 telah diawali dan ditandai dengan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Monumen Pastor Hammers di Lokasi Gereja             Katolik Sitinjo, sekaligus Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gereja Katolik Stasi Santo      Petrus Sitinjo, tepatnya pada hari Sabtu tanggal 06 Juli 2013.
                             
                             









                          

Gambar (2): Peletakan Batu Pertama oleh Vikep St.Andreas Rasul Sidikalang
(Rm. Mandius Siringoringo, O.Carm.)




 












ambar (3): Peletakan Batu Pertama, oleh Bupati Dairi/diwakil oleh Sekda Kab.Dari (Bapak Julius Gurning, S.Sos)


 














Gambar (4): Peletakan Batu Pertama, oleh Ketua Dewan Pastoral Stasi Sitinjo
(Manginar Situmorang)



Setelah selesai peletakan batu pertama Pembangunan Gereja Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo dan sebelum makan bersama yang dipersiapkan oleh Panitia Pembangunan, acara         didahului dengan Kata-kata Sambutan dan penggalangan dana.

                            Adapun dana yang terkumpul pada saat itu adalah sebagai berikut :
1.      Sumbangan Bupati Dairi, ………………….……….. Rp   20.000.000,-
2.      Sumbangan Wakil Bupati Dairi,……………..…… Rp   10.000.000,-
3.      Sumbangan Sekda Kabupaten Dairi,…....……. Rp     5.000.000,-
4.      Sumbangan SKPD Kabupaten Dairi,……..…….. Rp   25.000.000,-
5.      Sumbangan PNS yang ber-Agama Katolik Kab.Dairi,….. (50 zak semen),-
6.      Sumbangan Pastor Mandius Siringoringo, O.Carm,…… Rp      1.000.000,-
7.      Sumbangan Hakmin Kudadiri,……………..……. Rp     3.000.000,-
8.      Sumbangan dari para Tamu/Simpatisan (Total),Rp     2.930.000,-

Total Rp 66.930.000,- ditambah (Semen 50 zak)

3.      Perkembangan Pembangunan:
                                       Sebenarnya dana yang sudah terkumpul dari umat Stasi Sitinjo masih  Rp 20.000.000,- dan dana ini telah dititip di Kas Pembangunan Paroki Sidikalang, karena memang untuk biaya pembangunan pondasi saja pun belum cukup. Namum dengan adanya bantuan dana yang didapatkan oleh Panitia Pembangunan dari Muspida Plus, Para Pemerhati dan Simpatisan pada tanggal 6 Juli 2013 sebagaimana sebagaimana diuraikan diatas (Rp 66.930.000,- ditambah 50 zak semen), umat semakin semangat dan segera mendesak Panitia agar dana yang sudah ada langsung dimanfaatkan  untuk memulai pembangunan. Maka dengan semangat pula Panitia segera menyusun Jadwal Gotong-royong dan Jadwal       menanggung makan tukang. Pekerjaan Pembangunan dimulai tanggal 19 Agustus 2013. Dan tidak ketinggalan Panitia juga mendesak dan menagih dana kewajiban umat. Adapun tahapan-tahapan yang sudah dikerjakan adalah sebagaimana Gambar dibawah:


PHTO0255













Gambar (5) : Umat bergotong-royong untuk menggali Pondasi
                                                    


 













Gambar (6) : Pemasangan Pondasi oleh Tukang dibantu Umat.



 
















Gambar (7) : Pembesian dan Pengecoran Sloof dan Pembesian Tiang.




 














Gambar (8) : Alat berat untuk pengurukan/Penimbunan Pondasi dibantu umat.


PHTO0018
 














Gambar (9) : ring sloff yang sudah siap.


 












Gambar (10) : Bata keliling sudah siap
BAB   II

PROPOSAL USULAN PEMBANGUNAN GEREJA

1.      Stasi                                   : Santo Petrus Sitinjo,  Desa Sitinjo I, Kecamatan Sitinjo,
  Kabupaten Dairi, Sumut.
2.      Paroki                                : Maria Pertolongan Orang Kristen Sidikalan
3.      Kevikepan                          : Santo Andreas Rasul Sidikalang, Keuskupan Agung
  Medan.
4.      Data Stasi                          :                      
4.1.1.       Jumlah Umat            (sampai saat ini)        : 79 KK = 339 Jiwa (sampai saat ini)
4.1.2.      Tahun Berdiri (usia)                          : 1938  (75 tahun)
4.1.3.       Gereja lama  (sekarang)                  : 8M x 10M = 80M2
4.1.4.      Atap Seng, Lantai Semen, Dinding Beton.

5.      Nama Proyek                    : Rehab total (Pembangunan gedung permanen Gereja
  Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo).
6.      Tanggal Pengajuan           : Agustus 2013
7.      Lokasi Proyek                    : Tanah lokasi Gereja Katolik Stasi St.Petrus Sitinjo,
   Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
8.      Nama Pemohon                : Panitia Pembangunan Gereja Katolik Stasi St.Petrus
  Sitinjo.

1.      Uraian Proyek :++
a.      Latar Belakang:
a)      Gereja Permanen yang dibangun pada tahun 1978-1979 (usia bangunan 34 tahun)  sudah dimakan usia tua dan sudah nampak tanda-tanda retak, sehingga umat merasa  kurang nyaman untuk beribadat.
b)      Ukuran Gereja lama (Gereja sekarang) yang hanya mampu menampung umat 108 Jiwa          kini tidak mampu lagi untuk menampung umat sejumlah 79 kk (339 Jiwa).
c)      Sehubungan dengan usia tua dan sudah retak, tidak memungkinkan lagi untuk direnovasi melainkan harus rehab total.

b.      Tujuan Pembangunan:
Memberikan kesejukan dan kenyamanan serta dapat menampung umat untuk beribadat   bersama-sama. Juga diharapkan umat dapat mempertahankan dan meningkatkan iman Katoliknya di Gereja Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo.

c.       Cara Kerja :
Proyek ini melibatkan seluruh umat Stasi Santo Petrus Sitinjo, dalam hal partisipasi Pendanaan, penggalangan dana. Juga dilibatkan bergotong-royong secara bergiliran sesuai jumlah yang dibutuhkan oleh tukang, dan juga bergiliran untuk menanggung makan tukang.

d.      Rencana Pembangunan:
   
1. Bangunan Gereja               :  Bangunan Baru
2. Ukuran Bangunan :
a.      Bangunan Gereja              : 12m x 21m    = 252,0 M2
b.      Bangunan Sakristi             : 3m x 3,5m     =   10,5 M2
c.       Gudang Alat Gereja         : 3m x 3,5m     =   10,5 M2
d.      Teras Rumah Adat pakpak: 4m x 5,5m    =   22,0 M2
e.      Menara Lonceng Gereja   : 2m x 2m        =     4,0 M2        Total = 299 M2

3.Jenis fisik bangunan :
a.      Jenis Bangunan                 : Permanen
b.      Fondasi                              : Pasangan Batu + Pembesian & Coran
  Sloof
c.       Dinding                              : Pas Batu Kali + Pas batu bata
d.      Atap                                   : Seng spandek
e.      Plafon                                : kayu jati
f.        Lantai                                : Keramik
  
4.  Anggaran Biaya Pembangunan :
1.Pengerjaan Bowplank                                                                     
a)      Broti 1,2 (20 btg) x Rp 35.000.-                            Rp. 700.000.-  
b)      Tali nilon ( 2 kg) x Rp 30.000.-                              Rp. 60.000
c)      Selang tukang (25 meter)                                     Rp. 75.000
d)      Paku 3 inch (5 kg x Rp 20.000)                             Rp. 100.000
e)      Paku 2.5 inch (5kg x Rp 20.000)                           Rp 100.000.-
f)       Paku 2 inch (5 kg x Rp 20.0000                             Rp 100.000.-
g)      Total                                                                                             Rp. 1.135.000
2.Pengerjaan Penggalian pondasi                                                    Rp. 1.750.000,-
3.Pengerjaan penimbunan pondasi dgn alat berat(2 hari)                       Rp.10.000.000.-
4.Pengerjaan Pembesian Stik Tapak
a)      Besi 12 milli (144 btg x Rp 67.000)                      Rp   9.648.000.-
b)      Besi 6 milli (70 btg x Rp 50.000)                          Rp   3.500.000.-
c)      Kawat pengikat (6 kg x Rp 20.000)                       Rp         60.000.-
Total                                                                                                   Rp. 13.208.000,-
5.Pengerjaan Pondasi                                                            
a.      Batu padas (15 truk x Rp 500.000)                       Rp. 7.500.000.-
b.      Pasir (8 truk x Rp.450.000)                                   Rp. 3.600.000.-
c.       Semen (80 sak x Rp.66.000)                                 Rp  5.280.000.-
d.      Batu kali (8 truk x Rp 1.000.000.-)                        Rp  8.000.000.-
e.      Beko artco 2 buah x Rp 200.000                           Rp     400.000.-
f.        Cangkul 2 buah x Rp 50.000                                 Rp     100.000.-
g.      Gagang cangkul 2 buah x Rp 20.000                    Rp       40.000.-
h.      Total                                                                                             Rp. 24.920.000.-
6.Pengecoran Tapak Stik                                                       
a)      Pasir (50 truk x Rp 450.000)                                 Rp 22.500.000.-
b)      Kerikil 1.2 (8 truk x Rp 900.000)                           Rp   7.200.000.-
c)      Semen (80 sak x Rp 66.0000                                 Rp.  5.280.000.-
d)      Papan 2 inch 40 lbr x Rp 45.000.-                         Rp   1.800.000.-
e)      Broti 1. 2 (20 btg x Rp 35.000)                             Rp      750.000.-
f)       Selang apiral 30 meter x Rp 30.000                     Rp        90.000.-
g)      Ember cor 24 buah x Rp 20.000                           Rp     480.000.-
h)      Secop crocodile 2 x Rp 40.000                              Rp       80.000.-
i)        Total                                                                                             Rp 38.180.000.-
7.Pengerjaan Pembesian Sloof & Tiang                                            
a.      Besi 12 milli (144 btg x Rp 67.000)                      Rp   9.648.000.-
b.      Besi 6 milli (70 btg x Rp 50.000)                          Rp.  3.500.000.-
c.       Kawat pengikat (5 kg x Rp 20.000)                       Rp.      100.000.-
d.      Total                                                                                             Rp. 13.248.000.-
8.Pengecoran Balok Sloof                                          
a.      Pasir (10 truk x Rp 450.000)                                 Rp   4.500.000.-
b.      Kerikil 1.2 (5 truk x 900.000)                                Rp   4.500.000.-          
c.       Semen (300 sak x 66.000)                                     Rp  19.800.000.-
d.      Triplek 12 mili 10 lembar x Rp 200.000               RP     2.000.000.-
e.      Total                                                                                             Rp 30.800.000.-
9.Pengecoran Tiang Utama                                                   
a.      Pasir (2 truk x Rp 450.000)                                   Rp    900.000.-
b.      Kerikil 1.2 (1 truk x Rp 900.000)                           Rp    900.000.-
c.       Semen (30 sak x Rp 66.000)                                 Rp  1.980.000.-
d.      Total                                                                                             Rp 3.780.000.-
10.              Pekerjaan Batu Bata                                                              
a.      Batu bata cetak (60.000 biji x Rp 1200)               Rp 72.000.000
b.      Pasir (20 truk x Rp 450.000)                                 Rp  9.000.000.-
c.       Semen (450 sak x Rp 66.000)                               Rp 29.700.000.-
d.      Total                                                                                             Rp.110.700.000.-
11.              Pintu dan Kusen                                                                     
a.      Kusen pintu utama                                                Rp 4.000.000.-
b.      Kusen pintu samping kiri dan kanan                     Rp 4.000.000.-
c.       Kusen pintu sakristi                                               Rp 1.000.000.-            
d.      Kusen gudang                                                        Rp 1.000.000.-
e.      Kusen jendela        10 buah                                   Rp 5.000.000.-            
f.        Daun pintu utama 2 buah                                     Rp 5.000.000.-
g.      Daun pintu luar kiri dan kanan                             Rp 3.000.000.-
h.      Daun pintu gudang dan sakristi                            Rp 2.500.000.-
i.        Daun jendela 10 buah                                           Rp 5.000.000.-            
j.        Kaca jendela 20 buah                                           Rp 5.000.000.-
k.       Engsel pintu 24 buah                                            Rp 1.000.000.-
l.        Total                                                                                             Rp 36.500.000.-
12.              Pekerjaan Panti IMAM dan ALTAR                                        
a.      Panti imam dari kayu meranti                             Rp 15.000.000.-
b.      Altar dari batu                                                      Rp 16.000.000.-
c.       Total                                                                                             Rp 31.000.000.-
13.              Pekerjaan Kaca Mozaik Salib                                                                        Rp.  1.625.000,-
14.              Pengerjaan Sound System                                         
a.      Sound 5.000 watt merk dirney                             Rp 30.000.000
b.      Mixer 16 chanel    dirney                                      Rp 20.000.000
c.       Speaker 20 inch 8 buah merk dat                         Rp 16.000.000.
d.      Mic wire less 2 set                                                            Rp 5.000.000
e.      Cabel instalasi speaker 500 meter                       Rp 5.000.000
f.        Total                                                                                             Rp 76.000.000.
15.              Pekerjaan plafon                                                        
a.      Plafon kayu jati                                                     Rp 100.000.000
b.      Dempul                                                                 Rp  10.000.000
c.       Vernis 50 kg                                                          Rp  20.000.000
d.      Kuas 20 biji                                                            Rp        200.000.-
e.      Total                                                                                             Rp 130.200.000.
16.              Pembesian Ring balok atas                                                    
a.      Besi 12 milli (100 btg x Rp 67.000)                      Rp   6.700.000.-
b.      Besi 6 milli (50 btg x Rp 50.000)                          Rp   2.500.000.-
c.       Kawat pengikat (2 kg x Rp 20.000)                       Rp         40.000.-
d.      Total                                                                                             Rp. 9.240.000.-
17.              Pekerjaan Plesteran                                                               
a.      Pasir (8 truk x Rp 450.000)                                   Rp   3.600.000.-
b.      Semen (240 sak x Rp 66.000)                               Rp 15.840.000
c.       Total                                                                                             Rp 19.440.000.-
18.              Pengecoran Ring balok                                                          
a.      Pasir (20 truk x Rp 450.000)                                 Rp 9.000.000.-
b.      Batu kerikil (10 truk x Rp 900.000)                       Rp 9.000.000.-
c.       Semen (80 sak x Rp 66.000)                                 Rp 5.280.000.-
d.      Total                                                                                             Rp 23. 280.000
19.              Pekerjaan Instalasi Listrik dan Lampu                                               
a.      Kabel tunggal (1000 m x Rp 5.000)                      Rp 5.000.000
b.      Lampu led philips (20 x Rp 100.000)                    Rp 1.000.000.-
c.       Lampu sorot 80 watt (4 buah x Rp 100.000)        Rp 400.000.-
d.      Saklar 10 buah x Rp 20.000                                  Rp 200.000
e.      Steker 10 buah x Rp 20.000                                  Rp 200.000
f.        Pasang baru meteran 5000 watt                          Rp 5.000.000
g.      Total                                                                                             Rp 11.800.000.-
20.              Pengerjaan atap baja +spandek                                            
a.      Besi H 11 mili (12 btg x Rp 6.000.000)                 Rp 72.000.000
b.      Besi siku  6 milli (30 btg x Rp 2000.000)              Rp 60.000.000
c.       Seng spandek 0.35 milli 200 lbr X Rp 100.000     Rp 20.000.000
d.      Biaya las                                                                Rp 10.000.000
e.      Rabung 56 btg x 200.000                                      Rp 11.200.000
f.        Total                                                                                             Rp173.200.000.-
21.              Pekerjaan KERAMIK                                                               
a.      Keramik 40 x 40 putih500 biji x Rp 100.000         Rp 50.000.000
b.      Keramik 100 x 100 gambar 4 biji x Rp200.000    Rp      800.000.
c.       Semen (100 sak x Rp 66.000)                               Rp 6.600.000
d.      Pasir 5 truk x Rp 450.000                                      Rp 2.250.000
e.      Total                                                                                             Rp 59.650.000
22.              Pekerjaan MENARA                                                               
a.      Besi 12 mili (64 btg x Rp 67.000)                         Rp 4.288.000.-
b.      Besi 6 mili (32 btg x Rp 50.000)                           Rp 1.600.000.-
c.       Kawat pengikat (2kg x Rp 20.000)                        Rp      20.000.-
d.      Pasir (3 truk x Rp 450.0000                                  Rp 1.350.000.-
e.      Kerikil 1.2 (2 truk x Rp 900.000)                           Rp 1.800.000.-
f.        Semen (30 sak x Rp 66.000)                                 Rp 1.980.000.-
g.      Lonceng gereja                                                     Rp 50.000.000.-
h.      Total                                                                                             Rp 61.038.000.-
23.              Pekerjaan TERAS RUMAH ADAT PAKPAK                              
a.      Seng spandek 4 lbr x Rp 100.000                          Rp 400.000.-
b.      Baja ringan 8 btg x Rp 200.000                            Rp 1.600.000.-
c.       Baut 1 kg                                                               Rp 50.000
d.      Besi 10 milli untuk cor tiang 16 btgxRp 56.000   Rp 896.000.-
e.      Besi 4 milli            8 btg x Rp 40.000                                Rp 320.000
f.        Pasir 1 truk x Rp 450.000                                      Rp 450.000
g.      Kerikil 1.2 2 kubik                                                 Rp 450.000
h.      Semen 8 sak x Rp 66.000                                      Rp 528.000
i.        Total                                                                                             Rp 4.694.000.-
24.              Pekerjaan Pengecatan                                                           
a.      Cat aquaproof 25 kg kuning telur 10 klg x Rp 400.000    Rp 4.000.000
b.      Cat aquaproof 25 kg putih 5 kLg X Rp 200.000                Rp 1.000.000.-
c.       Cat minyak warna coklat 1 kg 50 klng x Rp 100.000       Rp 5.000.000.-
d.      Kuas 10 buah x Rp 50.000                                                 Rp     500.000
e.      Total                                                                                             Rp10.500.000

25.              Total harga bahan seluruhnya                                                         Rp.895.888.000

26.              Finishing, dana siaga, dll       (10 % )                                                Rp. 89.588.800,-
27.              Biaya tukang 30 % dari total bahan                                                            Rp 268.766.400
                                                                                       JUMLAH            Rp.   1.254.243.200,-
(Satu milyar Duaratus Limapuluh empat Juta Duaratus Empatpuluh Tiga Ribu Duaratus Rupiah)

5. Pendanaan / Sumber Dana :
1.Sumbangan Wajib Umat (79 KK x Rp. 1.500.000) x 80 %= Rp.   94.800.000,-
2.Sumbangan Sukarela Umat Stasi (kolekte III)                     = Rp.     6.000.000,-
3.Partisipasi Umat (melalui tenaga kerja)                 = Rp.   22.500.000,-
4.Bantuan Pemda Kab.Dairi Tahun 2012                   = Rp.     2.000.000,-
5.Bantuan Muspida Plus Kab. Dairi (06-07-2013)      = Rp.   60.000.000,-
6.Bantuan PNS Katolik Kab.Dairi (50 zak semen, @ Rp 64.000,-)= Rp.     3.200.000,-
7. Sumbangan dari para Tamu/Simpatisan (06-07-2013)= Rp.     6.930.000,-
8.Permohonan diharapkan dari KAM                         = Rp. 376.272.960,-
9.Permohonan / diharapkan dari para Donateur  = Rp. 682.540.240,-
                                                                        JUMLAH               Rp.   1.254.243.200,-
(Satu milyar Duaratus Limapuluh empat Juta Duaratus Empatpuluh Tiga Ribu Duaratus Rupiah)
Sekiranya Bapak / Ibu / Sauadar/i, berkenan membantu dan menyumbang rencana Pembangunan ini, bantuan/sumbangan dapat disampaikan, melalui :
1.      Pastor Paroki atau Dewan Pastoral Paroki Sidikalang.
2.      Langsung ke Panitia Pembangunan Gereja Katolik Stasi Sitinjo.
3.      Ke Rekening PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK STASI ST.PETRUS SITINJO
                    i.      3.1.BRI Cab. 0194 Sidikalang, No.Rek: 0194-01-007537-53-4
                  ii.      3.2.Bank SUMUT Sidikalang, No.Rek: 280-02-03-002037-3

4.      Ke Rekening Paroki Maria Pertolongan Orang Kristen Sidikalang
                    i.      BRI SIDIKALANG – DAIRI, No. Rek. 0194-01-019758-50-8

















                Demikian Proposal ini kami sampaikan kepada Bapak/Ibu/Sdr/i, para Pemerhati, para Simapatisan, Instansi dan para Donateur. Atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan terima kasih.

HORMAT KAMI / PANITIA PEMBANGUNAN
Ketua,                                      Sekretaris,                                           Bendahara,




KARIM H. PASARIBU              DEMSON SILALAHI, S.Si                     ELISA GAJAH


Dewan Pastoral Rayon Sitinjo                                      Dewan Pastoral Stasi Sitinjo
            Ketua,                                                                          Ketua,




Ir. SELASA LIMBENG                                                  MANGINAR SITUMORANG
                           
DIKETAHUI DAN  DISETUJUI OLEH :
Pastor Paoki Sidikalang/Dewan Pastoral Paroki Sidikalang
Ketua Umum,                                                             Pelaksana 2,




Rm. MATHIAS M. SIMARMATA, O.Carm.                 Drs. YOHANES KOLA KERAF























LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DEWAN PASTORAL PAROKI
MARIA PERTOLONGAN ORANG KRISTEN SIDIKALANG
Nomor: 20/DPH/MPOK/VII/2012
Tanggal : 28 Juli 2013

TENTANG
SUSUNAN PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK STASI ST.PETRUS SITINJO
PAROKI MARIA PERTOLONGAN ORANG KRISTEN SIDIKALANG

            I.Pelindung                 : 1. Pastor Paroki Maria Pertolongan Orang Kristen
      Sidikalang
                                                  2. Dewan Pastoral Paroki Maria Pertolongan Orang
      Kristen Sidikalang
                                                  3. Ringgas Kudadiri (Tokoh Umat Sitinjo)
                                                  4. Matias Jaungkap Sagala (Tokoh Umat Sitinjo)

            II.Penasehat               : 1. Dewan Pastoral Stasi St.Petrus Sitinjo
                                                  2. Dewan Pastoral Raton Sitinjo
                                                  3. Drs. Firmus Kudadiri, MM (Jakarta)
                                                  4. Br. Konstantinus Kudadiri, OFM Cap
                                                  5. Sr. Legyna Sagala, H.Karm

            III.Pengurus Harian    :
                 Ketua                      : Erkadius Kudadiri                              (Sitinjo)
                 Wakil Ketua                        : Karim Halomoan Pasaribu                (Sitinjo)
                 Sekretaris               : Demson Silalahi, S.Si                         (Sitinjo)
                 Wakil Sekretaris     : Jonson Kudadiri                                 (Sitinjo)
                 Bendahara Umum : Tobias R.Luahambowo                      (Bendahara                                                                                                                 Paroki)
                 Bendahara 1          : Elisa Gajah                                        (Sitinjo)
                 Bendahara 2          : Mutiara Kudadiri                              (Sitinjo)

            IV.Seksi Dana             :
                 Koordinator            : Leo Bonar Kudadiri                           (Sitinjo)
                 Anggota                  : 1. Saut Giat Samosir                         (Sitinjo)
                                                  2. Martua Simarmata                       (Panji Bako)
                                                  3. Suhardiman Sihotang                    (Bangun)
                                                  4. Mangiring Sigalingging                (Sigalingging)
                                                  5. Drs. Elmus Situmorang                 (Pangiringan)
                                                  6. Viktor Romulus Situmorang          (Simallopuk)
                                                  7. Drs. Firmus Kudadiri, MM                        (Jakarta)
                                                  8. Desman Situngkir                          (Samarinda)
                                                  9. Tigor Sagala, ST                            (Banjarmasin)
                                                10. Haris Roirun Kudadiri, ST              (USA)
                                                11. Jaria Saragi                                   (Berau-Kaltim)
                                                12. Klinius Jadiaman Kudadiri             (Kalteng)
                                                13. Agustinus Kudadiri                        (Medan)
                                                14. Daniel Sihotang                             (Jakarta)
                                                15. Irwan Susanto Situmorang            (Medan)
                                                16. Horas Sagala, ST                           (Samarinda)


            V.Komisaris Lingkungan/Bidang Keuangan:
                 Koordinator            : Adolf HWH Situmorang                    (St.Stefanus)
                 Anggota                  : 1. Rosdiana br Kudadiri                    (St.Stefanus)
                                                  2. Tumbur Saulus Piter Kudadiri       (St.Fransiskus)
                                                  3. Elmon Paulus Sinaga                     (St.Theresia)
                                                  4. Siat Giat Tombang Samosir          (St.Rafael)
                                                  5. Andreas Frans Tarigan                  (St.Mikael)


            VI.Bidang Kegotongroyongan:
                 Koordinator            : 1. Stefanus Surbakti                          (Sie.Bangunan
Paroki Sidikalang)
                                                  2. Ramson Kudadiri                           (St.Rafael)
                 Anggota                  : 1. Ganevo Hutasoit                           (St. Stefanus)
                                                  2. Luter Kudadiri                               (St.Fransiskus)
                                                  3. Maralus Manampin Silaban         (St.Theresia)
                                                  4. Indra A.Kudadiri                            (St.Rafael)
                                                  5. Rajiun Sihombing                          (St.Mikael)
                                                  6. Hiras Sidabukke                            (Panji Bako)
           
                                                                                                                                                              

                                                                                                                                Ditetapkan di : Sidikalang
                                                                                                Pada Tanggal : 28 Juli 2013


PENGURUS DEWAN PASTORAL
PAROKI MARIA PERTOLONGAN ORANG KRISTEN SIDIKALANG

                        Pelaksana 2,                                                   Sekretaris 1,




                        Drs. Yohanes Kola Keraf                                Santus Barasa, S.Ag


Pastor Paroki /Ketua Dewan Pastoral Paroki,




Pastor Mathias M.Simarmata, O.Carm.


                               
               





B  A  B    III

SEJARAH PENGURUS & PELAYAN YANG PERNAH BERTUGAS DI STASI SANTO PETRUS SITINJO

I.                    Sejarah Pengurus yang pernah bertugas di Stasi Santo Petrus Sitinjo,
Sebagai  Voohanger/Ketua Dewan Stasi/Ketua Dewan Pastoral Stasi :


 



KATEKIS : DANIEL KUDADIRI
Tahun 1938-1963












 




         ANGGIAT KUDADIRI                     MATIAS J  SAGALA             TOGA MULIA KUDADIRI
            Tahun 1963-1977       Tahun     : 1977-1985               Tahun        : 1985-1995       
                                                                     Periode : 2001-2004                   Periode : 1998 - 2001












 





     KARIM H  PASARIBU         SUMURUNG SITUMORANG        MANGINAR SITUMORANG
       Periode : 1995-1998                 Periode :2004 - 2007                        Periode : 2007-2010
                                                                                                                                Periode : 2010-2015



II.                  Nama-nama Pengurus yang pernah atau sedang bertugas di Stasi Santo Petrus Sitinjo :


No.

       Nama Lengkap
Tahun
bertugas
  Tugas / Jabatan
yang pernah dijabat

Keterangan
01
DANIEL KUDADIRI
1938-1963
Voorhanger, Sintua
Meninggal
02
ANGGIAT DOMINIKUS KUDDADIRI
1938-1977
Voorhanger, Sintua
Meninggal
03
ISKANDAR KUDADIRI
1943-1963
Sintua
Meninggal
04
SALOMO SIBURIAN
1943-1977
Sintua
Meninggal
05
MATIAS JAUNGKAP SAGALA
1980-2004
Voorhanger/KDS, Sintua

06
TOGA MULIA KUDADIRI
1980-2001
Voorhanger/KDS, Sintua
Meninggal
07
TURMAN ANTONIUS KUDADIRI
1965-1977
Sintua

08
MULLER SITUMORANG
1977-1980
Sintua
Pindah domisili
09
OSMAR SIMBOLON
1977-1980
Sintua
Pindah domisili
10
DARIANUS GUTUL SIGALINGGING
1977-1996
Sintua
Meninggal
11
EPRAEM SAGALA
1985-1998
Bendahara, Sintua

12
EDITAR SIMBOLON
1985-1994
Sintua

13
MARIDEN NAIBAHO
1985-1994
Sekretaris, Sintua
Meninggal
14
RISMA BR GIRSANG
1995-2001
Wkl Bendahara, Sintua

15
RIKKET MARTUA SINAGA
2001-2004
Sekretaris, Sintua

16
KASPAR NADEAK
1980-1988
Sintua
Pindah Agama
17
SARDIMAN SIGALINGGING
2001-2006
Sekretaris, Sintua
Pindah Agama
18
MODESTA BR MANALU
1995-1998
Sintua
Meninggal
19
SUDIWANTO HUTAPEA
2004-2007
Bendahara, Sintua
Pindah domisili
20
SONANG PARULIAN PAKPAHAN
2004-2008
Sekretaris,Sintua

21
MAROLOP KUDADIRI
2001-2004
Wkl Ketua DPS, Sintua

22
TOPSAN TARIGAN
2007-2008
Sekretaris, Sintua
Pindah domisili
23
DEKARTO SIHOMBING
1996-1997
Sintua
Pindah domisili
24
TUMBUR SAULUS KUDADIRI
2010-2011
Sintua

25
LOPIANNA BR SIBURIAN
2010-2011
Sintua

26
SARIMONANG KUDADIRI
1998-2009
Sekretaris, Sintua

27
LEO BONAR KUDADIRI
2007-2008
Sintua

28
MANGINAR SITUMORANG
1995-Sekarang
Ketua DPS, Sekretaris

29
SUMURUNG SITUMORANG
2004-Sekarang
Ketua DPS, Wk Ketua DPS

30
TUMPAL ALBERTUS SIGALINGGING
2007-Sekarang
Sekretaris, Wk.Sekretaris

31
EDURMA BR SITUMORANG
1998-Sekarang
Bendahara, Sintua

32
ADOLF HWH SITUMORANG
2007-Sekarang
Ketua Lingkungan, Sintua

33
SAUT HORAS GULTOM
1998-Sekarang
Ketua Lingkungan, Sintua

34
ERKADIUS KUDADIRI
2010-Sekarang
Sintua

35
ROBERTUS BINTANG
2010-Sekarang
Sintua

36
LASMA LUSIA BR SIGALINGGING
2009-Sekarang
Sintua

37
KARIM HALOMOAN PASARIBU
1988-Sekarang
Ketua DPS, Sintua

38
RAMSON PILIPPUS KUDADIRI
2004-Sekarang
Ketua Lingkungan, Sintua

39
ELISA GAJAH
2007-Sekarang
Ketua Lingkungan, Bend.

40
ANDREAS FRANS TARIGAN
2010-Sekarang
Ketua Lingkungan, Sintua

41
RAJIUN SIHOMBING
2007-Sekarang
Ketua Lingkungan, Sintua

42
PANTAS KUDADIRI
2007-2011
Sekretaris, Sintua




III.                Nama-nama Biarawan/Biarawati yang berasal dari Stasi Santo Petrus Sitinjo :
1.      Bruder Konstantinus Kudadiri, OFM Cap
2.      Suster Legyna Sagala, H.Karm.

IV.               Nama-nama Pastor yang pernah bertugas di Stasi Santo Petrus Sitinjo :


No.

                       N A M A

                 TAHUN

            KETERANGAN
1
Pastor Hammers, OFM Cap
1938-

2
Pastor A.Kamphof, OFM Cap
1951-

3
Pastor Steph Krol, OFM Cap
1952-1965

4
Pastor Van Stralen, OFM Cap
1963-

5
Pastor Paduanus Kramer, OFM Cap


6
Pastor R. Raessens, OFM Cap


7
Pastor Pennock, OFM Cap


8
Pastor Q. Kramer, O.Carm
1965-1968

9
Pastor A. Hutten, O.Carm
1969

10
Pastor J.Kachmadi, O.Carm
1973-1975

11
Pastor Konings, O.Carm
1969-1972

12
Pastor Lim Bian Ziong, O.Carm
1971-1972

13
Pastor Damianus Parngadi, O.Carm
1974-1977,1981-1986

14
Pastor S. Supratingnjo, O.Carm
1977-1981

15
Pastor Heribertus, O.Carm
1988-1994

16
Pastor Bernard Teguh, O.Carm
1986-1988, 2008-2012

17
Pastor Purnomo, O.Carm
1992-1993

18
Pastor Bonaventura Sunari, O.Carm
1992-1994

19
Pastor Karolus Tribeno, O.Carm
1988-1992

20
Pastor Petrus Suu, O.Carm
1992-1995

21
Pastor Kristianus Widiasesa, O.Carm
1994-1995

22
Pastor Stefanus Selar, O.Carm
1995-2000

23
Pastor Agustinus Maryanto, O.Carm
1998-2000

24
Pastor Paulus Triyuwono, O.Carm
1998-2002

25
Pastor Siriakus Ndolu, O.Carm
2000-2002

26
Pastor Adrianus Pristiono, O.Carm
1995-1998

27
Pastor Loyola Jokon Purnomo, O.Carm
2000-2004

28
Pastor Antonius Manik, O.Carm
2002-2008

29
Pastor Vincentius Mbiru, O.Carm
2006-2007

30
Pastor Lukas Jokoprasetyo, O.Carm
2007-2011

31
Pastor Borta Rumapea, O.Carm
2009-Sekarang

32
Pastor Mathias M.Simarmata, O.Carm
2008-Sekarang

33
Pastor Mandius Siringoringo,O.Carm
2012-Sekarang

34
Bruder Otto Flaper, O.Carm
1977-

35
Bruder Marcelinus, O.Carm
1992-1996

36
Bruder Antonius Paryanto, O.Carm
1994-1998

37
Fr. Angelus Li, O.Carm
1995-1996






B A B  IV
P  E  N  U  T  U  P

                   Demikian proposal Pembangunan Gereja Katolik Stasi Sansto Petrus Sitinjo ini,
Kami perbuat, besar harapan kami akan dukungan dan bantuan dari :

1.      Pemerintah Kabupaten Dairi

2.      Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat

3.      Keuskupan Agung Medan
                                            
4.      Pastor Paroki Maria Pertolongan Orang Kristen Sidikalang

5.      Bapak/Ibu Umat se-Paroki Sidikalang

6.      Bapak/Ibu/Saudara/Saudari para Donateur


                                Demi terciptanya hasrat dan keinginan kami umat Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo akan sebuah bangunan Gereja yang indah, megah dan nyaman untuk tempat beribadah. Hal ini kami sampaikan karena keterbatasan untuk mendirikan sebuah bangunan Gereja. Akhir kata, atas segala bantuan yang Bapak/Ibu berikan, kami Panitia yang mewakili Umat Gereja Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo mengucapkan terima kasih. Semoga Tuhan melindungi dan memberkati segala pekerjaan kita. Salam dari kami, NJUAH NJUAH,…….., HORAS,…….., MEJUAH-JUAH,………!!!

Hormat kami /
PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK STASI SANTO PETRUS SITINJO

Ketua,                                     Sekretaris,                              Bendahara,


 



 

KARIM H. PASARIBU              DEMSON SILALAHI, S.Si         ELISA GAJAH