PROPOSAL PEMBANGUNAN
GEREJA KATOLIK STASI SANTO PETRUS SITINJO
PAROKI “MARIA PERTOLONGAN ORANG KRISTEN”
SIDIKALANG
KEVIKEPAN ST.ANDREAS RASUL SIDIKALANG –
KEUSKUPAN AGUNG MEDAN
Sekretariat : Jln. Dolok Sanggul, No:….…,
Gereja Katolik Stasi St.Petrus Sitinjo
BAB I
SEJARAH
DAN PERKEMBANGAN
GEREJA
KATOLIK STASI SANTO PETRUS SITINJO
I.
LATAR BELAKANG GEREJA KATOLIK STASI SANTO
PETRUS SITINJO
Pada bulan Januari 1938 datanglah seorang
Katekis ke Sidikalang dari Pematang Siantar untuk memberikan pelajaran Agama
Katolik. Katekis ini bernama JOHANNES SIHOMBING.Tugas utama dari Katekis ini
ialah memberikan pelayanan kepada umat Katolik yang memang belum mendapat
kesempatan untuk berkumpul. Beliau datang ke Sidikalang secara rutin sekali seminggu
dan setiap hari Rabu.
Katekis Johannes Sihombing dalam
perjalanannya menuju Sidikalang, beliau tidak langsung ke kota Sidikalang,
melainkan selalu menyempatkan diri untuk mampir sejenak di Kedai Kopi di
SimpangTiga Desa Sitinjo. Sambil minum kopi beliau menyempatkan diri
memperkenalkan ajaran Agama Katolik kepada orang-orang yang kebetulan ada di
kedai kopi tersebut.
Secara kebetulan pada waktu itu datang dari
Kuta Geroh (sekarang Desa Sitinjo I) yang bernama DANIEL KUDADIRI seorang
Sintua di HKBP. Beliau mendengarkan penjelasan Katekis Johannes Sihombing
tentang ajaran Agama Katolik, dan penjelasan tersebut berterima buat Daniel
Kudadiri.
Setelah pertemuan selesai Katekis Johannes
Sihombing melanjutkan perjalannya menuju kota Sidikalang dan Daniel Kudadiri
pun kembali ke Kuta Geroh. Di Kuta Geroh DANIEL KUDADIRI tidak tinggal diam,
beliau menceriterakan kepada para penatua apa yang didengar dan diyakini dari
penjelasan Katekis Johannes Sihombing.
Maka hari Rabu pada minggu berikutnya
Daniel Kudadiri bersama-sama dengan beberapa penatua dari Kuta Geroh datang ke
Simpang Tiga Sitinjo untuk mendengarkan penjelasan tentang Agama Katolik dari
Katekis Johannes Sihombing. Dan terjadilah demikian.
Selanjutnya Daniel Kudadiri bersama para
penatua dari Kuta Geroh memohon dan mengajak
Katekis Johannes Sihombing kiranya berkenan datang ke Kuta Geroh untuk
memberikan pelajaran Agama Katolik.
Benar, pada hari Rabu Minggu pertama bulan
Februari 1938 Katekis Johannes Sihombing Datang ke Kuta Geroh, mereka berkumpul
di rumah Kampung (Kepala Desa) ARAH JERREMIAS KUDADIRI.
Dirumah Kampung Jeremias Kudadiri telah
berkumpul banyak orang (Bapak, Ibu-ibu, Tua dan Muda) untuk mendengarkan
penjelasan dari Katekis Johannes Sihombing tentang Agama Katolik. Mereka pun
menerima buku pelajaran tentang Agama Katolik (dalam Bahasa Toba) berjudul:
“Buku Poda Hasintongan taringot tu Agama Katolik dohot Sungkun-sungkun
100” Di akhir pertemuan, mereka memohon
melalui Katekis Johannes Sihombing, kiranya tuan Pastor berkenan datang ke Kuta
Geroh untuk meresmikan perkumpulan Katolik.
Langkah persiapan yang dilakukan Katekis tersebut tak lama kemudian
disusul dengan datangnya Pastor Cl. Hammers OFM Cap. ke Sitinjo tepatnya di
Kuta Geroh yang disambut meriah dengan gondang sabangunan. Jumlah umat yang
terdaftar pada saat itu adalah 20 kepala keluarga. Dalam sejarah Stasi
ditemukan nama yang didaftar hanya beberapa saja, yaitu: KENAN SILABAN,
WALDEMAR SILABAN, DANIEL KUDADIRI, ARAH JEREMIAS KUDADIRI (sebahagian umatnya
dari Bangun I)
Maka Gereja Katolik yang pertama di Kuta
Geroh dimulai dengan menggunakan rumah salah seorang umat, yaitu rumah Kepala
Kampung ARAH JEREMIAS KUDADIRI. Dan Sintua sekaligus Voorhanger yang pertama
adalah St.DANIEL KUDADIRI.
Sejarah menyatakan bahwa kedatangan Pastor
Cl.Hammers OFM Cap. Ke Dairi tgl 28-02-1938 beliau pertama sekali disambut di
Kuta Geroh (Sitinjo) dan meresmikan tempat beribadah di Sitinjo. Maka Gereja
Katolik yang pertama di Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat adalah Gereja Katolik
Stasi Santo Petrus Sitinjo.
II.
PERKEMBANGAN UMAT STASI SANTO PETRUS
SITINJO
Sejalan dengan kedatangan Pastor Cl.Hammers
OFM Cap. pada tanggal 28 Februari 1938 untuk meresmikan tempat beribadah di
Kuta Geroh, umat yang berjumlah 20 kk berasal dari 2 Desa, yaitu: Kuta Geroh
(Desa Sitinjo), Simpang Tiga (Desa Sitinjo) dan Bangun I (Desa Bangun).
Pada bulan Mei 1938 didirikanlah tempat
beribadat sebuah los atap rumbia, lantai tanah, dinding tepas. (lokasi los
tersebut tidak jauh dari rumah Kampung ARAH JEREMIAS KUDADIRI) Bersamaan dengan
pembangunan los diatas, berdiri pula tempat beribadat di Bangun II, yaitu
dirumah Kepala Kampung GERSOM SIHOTANG.
Tidak lama kemudian Pengurus Katolik dari
Kuta Geroh (Sitinjo) mengadakan rapat dengan Pengurus Katolik dari Bangun II
yang dihadiri oleh Pastor Paroki Sidikalang, agar kedua tempat beribadah
dijadikan satu tempat. Dan melalui kesepakatan bersama jadilah ditempat
pertengahan antara Kuta Geroh dan Bangun II, yaitu di Bangun I. Mereka menyewa
sebuah rumah (MANANJUNG SILABAN) untuk tempat beribadah sekaligus tempat
pendidikan/sekolah swasta (H.I.S) yang dipimpin oleh Guru LONGGAK SIHOMBING
dari Balige. Adapun Guru-guru yang bertugas di sekolah H.I.S tersebut, a.l:
1. Guru LONGGAK SIHOMBING
2. Guru DANIEL KUDADIRI
3. Guru HAMONANGAN LUMBANTOBING
4. Guru BISMAR SITUMORANG
5. Guru TIDORES HUTAGAOL
6. Guru JOHANNES HUTABARAT
Umat bertambah dengan pesat terutama dari
Bangun II, sehingga tempat beribadah rumah sewaan di Bangun I tidak mampu lagi
menampung 40 kk untuk beribadah bersama-sama. Maka atas musyawarah bersama yang
dihadiri oleh Pastor Paroki Sidikalang, sekitar Agustus 1938 tempat beribadah
kembali ke posisi semula, yaitu: Umat dari Bangun II kembali beribadah Di
Bangun II, dan Umat dari Kuta Geroh, Bangun I dan Simpang Tiga kembali beribadah
di Kuta Geroh, sedangkan rumah sewaan di Bangun I menjadi khusus tempat sekolah
swasta (H.I.S).
Setelah lebih-kurang dua tahun, tempat
beribadah di Kuta Geroh dari sebuah los berubah menjadi Gereja Darurat (atap
seng, lantai tanah, dinding papan) dengan jumlah umat 28 kk.
Sekitar bulan April 1942 pecah perang dunia
II, di Indonesia Jepang berhadapan dengan Belanda. Kekalahan Belanda terhadap
Jepang sama halnya pengoperan kekuasaan. Indonesia mengalami masa yang berat
tak lepas juga dari karya pengembangan agama. Pihak Katolik juga mulai
menderita sebagai akibat kekalahan tersebut, karena masa itu sebahagian besar
tenaga Pastor adalah dari Belanda. Pastor Cl. Hammers OFM Cap. yang
berkedudukan di Sidikalang tak luput, beliau ditangkap dan dimasukkan ke kamp
di Tarutung.
Karya misi Katolik di Kuta Geroh (Sitinjo)
baru melangkah namun harus kehilangan gembala. Situasi pada masa itu mengalami
kekhawatiran, para Katekis juga tidak muncul lagi ke tempat beribadah, apalagi
Pengurus setempat. Sekolah H.I.S di Bangun I juga tutup. Tak ketinggalan umat
Katolik di Kuta Geroh “Bagai kelakar tumbuh diatas batu” alias “hidup segan,
mati tak mau” tempat beribadah hampir tutup, bahkan sebahagian umat ada yang
pindah agama.
Bulan Agustus 1945 Indonesia Merdeka, para
Pastor Belanda pun bebas dari tahanan. Umat di Kuta Geroh yang masih ada sisa
jiwa kekatolikannya kembali melaksanakan ibadah bersama walau jumlah telah
menurun, saat itu tinggal hanya 12 kk. Perkembangan umat dari tahun 1945 sampai
pada tahun 1975 tergolong lambat. Tahun 1945 jumlah umat 12 kk dan sampai tahun
1975 jumlah umat menjadi 35 kk, maka selama 30 tahun umat hanya bertambah 23
kk.
Pada tahun 1978 umat mulai merencanakan
Pembangunan Gereja, mereka konsultasi dengan Pastor Paroki Sidikalang. Dan rencana
mereka terwujud, pelaksanaan pembangunan dimulai pada bulan Agustus 1978 atas
kerja keras Bruder Otto O.Carm dan dibantu umat secara gotong-royong, maka
bangunan Gerejapun selesai pada bulan April 1979 dengan ukuran 8.M x 10.M. Jadilah Gereja permanen yang diresmikan oleh
Uskup Agung Medan pada hari Rabu tanggal 23 Mei 1979, dengan jumlah umat 35 kk
(108 jiwa).
Gambar (1): Gereja permanen
(sudah tua) yang diresmikan pada tgl 23 Mei 1979
Sejak tahun 1979 perkembangan umat Katolik
Stasi Sitinjo jumlahnya semakin bertambah, entah pengaruh Gereja Permanen atau
memang jiwa kekatolikannya semakin meningkat, tetapi yang jelas jumlah umat
pada tahun 2013 tercatat 78 kk (314 jiwa) bahkan pada tahun 1995 pernah jumlah
umat mencapai 97 kk. Mengenai jumlah umat 97 kk (tahun 1995) menjadi 79 kk
(tahun 2013) berkurangnya jumlah umat ini bukanlah karena murtad atau pindah
agama, melainkan beberapa keluarga yang sudah tua dan anak-anak mereka tinggal
diperantauan tinggallah di kampong (di Sitinjo) hanya orangtua, semakin tua dan
semakin tua, satu demi satu menghadap kepada Bapa di Surga maka satu kk, dua kk
semakin berkurang hingga menjadi 79 kk. Tahun (2013) ini ada umat Sitinjo
sebanyak 7 kk yang sudah tua dan single. Semoga mereka tidak buru-buru untuk
pergi kehadapan Bapa di Surga, karena bisa jadi akan berkurang lagi 7 kk.
Umat Katolik Sitinjo yang tersebar di 3
Desa (Desa Sitinjo, Desa Sitinjo I dan Desa Bangun) Sebelumnya terdiri dari 3
Lingkungan, yaitu: Lingkungan Kuta Geroh, Lingkungan Bangun I dan Lingkungan
Simpang Tiga. Tetapi pada tahun 2001 ada pemekaran dari 3 lingkungan menjadi 5
lingkungan sekaligus nama Pelindung Gereja dan Lingkungan sebagai berikut :
-
Gereja
Katolik Sitinjo menjadi Gereja Katolik
Stasi Santo Petrus Sitinjo
-
Lingkungan
Kuta Geroh menjadi Lingkungan Santo
Stefanus
-
Lingkungan
Jln. Dolok Sanggul Sitinjo I menjadi Lingkungan
Santo Fransiskus
-
Lingkungan
Bangun I menjadi Lingkungan Santa
Theresia
-
Lingkungan
Wilayah Taman Wisata Iman menjadi Lingkungan
Santo Rafael
-
Lingkungan
Simpang Tiga menjadi Lingkungan Santo
Mikael
Pemekaran Lingkungan dan penetapan nama
Pelindung pada saat itu adalah gagasan dari masa Kepengurusan Periode (2001 –
2004) sebagai berikut :
Ketua Dewan Stasi : Matias Maksud Sagala
Wakil Ketua Dewan Stasi : Marolop Kudadiri
Sekretaris I : Rikket Martua
Sinaga
Sekretaris II : Sardiman
Sigalingging
Bendahara : Edurma br
Situmorang
Umat Katolik Stasi Santo Petrus
Sitinjo terdiri dari beberapa suku, al : Suku Pakpak Dairi, Suku Toba dan Suku
Karo. Mata pencaharian rata-rata adalah sebagai petani.
1. Adapun Daftar Nama Umat Stasi Santo Petrus
Sitinjo (Keadaan Tahun 2013) sbb :
No
|
Nama
Kepala Keluarga (Bapa / Ibu)
|
Pekerjaan
|
Usia
s/d
Mudika
|
Usia
s/d
Areka
|
Usia
s/d
Asmika
|
Jumlah
(Jiwa)
|
|
I.Lingkungan Santo Stefanus :
|
|
|
|
|
|
1
|
Erkadius
Kudadiri
Juliana br
Silalahi
|
Wiraswasta
Tani
|
3
|
-
|
-
|
5
|
2
|
Leo Bonar
Kudadiri
Tiarma br
Nainggolan
|
Tani
Tani
|
1
|
1
|
2
|
6
|
3
|
Pantas
Kudadiri
Rija Melati
br Lubis
|
Tani
Tani
|
-
|
1
|
3
|
6
|
4
|
Patar
Kudadiri
Resintan br
Situmorang
|
Tani
Tani
|
1
|
2
|
1
|
6
|
5
|
Robert
Sigalingging
Rosdiana br
Kudadiri
|
Transportasi
Tani
|
1
|
2
|
2
|
7
|
6
|
Baligas
Sihombing
Rawadi br
Tamba
|
Tani
Tani
|
1
|
1
|
1
|
5
|
7
|
Jonny Ranto
Sihombing
Rohani br
Lumbangaol
|
Tani
Tani
|
1
|
1
|
2
|
6
|
8
|
Dolia br
Sihite
(Janda)
|
Tani
|
-
|
-
|
-
|
1
|
9
|
Sumurung
Situmorang
Reslina br
Sihombing
|
Tani
Tani
|
2
|
1
|
-
|
5
|
10
|
Kristina br
Ujung
(Janda)
|
Tani
|
-
|
-
|
-
|
1
|
11
|
Adolf HWH
Situmorang
Rontiana br
Sagala
|
Tani
Tani
|
-
|
-
|
3
|
5
|
12
|
Ganevo
Hutasoit
Rulianna br
Situmorang
|
Tani
Tani
|
-
|
2
|
1-
|
5
|
13
|
Heron
Pandangon Pasaribu
Marianti br
Saragih
|
Tani
Tani
|
-
|
-
|
2
|
4
|
14
|
Demson
Silalahi
Sriwahyuni br
Sitohang
|
PNS
PNS
|
-
|
-
|
2
|
4
|
15
|
Dameria br
Kudadiri
(Janda)
|
Tani
|
3
|
-
|
-
|
4
|
16
|
Hendrik Jonni
Parulian Maibang
Dumawati
Leonella br Kudadiri
|
Tani
Tani
|
-
|
-
|
3
|
5
|
17
|
Baklin
Simarmata
|
Belum Jelas
|
|
|
|
|
|
II.Lingkungan Santo Fransiskus :
|
|
|
|
|
|
1
|
Epraem Sagala
Edurma br
Situmorang
|
Tani
Tani
|
3
|
-
|
-
|
5
|
2
|
Rexon
Juniaston Siburian
Sermon
Thersia br Sagala
|
Dagang
Dagang
|
-
|
-
|
3
|
5
|
3
|
Matias
Jaungkap Sagala
br Jawa
|
Tani
Tani
|
-
|
-
|
-
|
2
|
4
|
Pinus
Kudadiri
Demak br
Sianturi
|
Tani
Tani
|
2
|
2
|
1
|
7
|
5
|
Serli br
Sitanggang
(Janda)
|
Tani
|
2
|
-
|
-
|
3
|
6
|
Saut Horas
Gultom
Relina br
Kudadiri
|
Tani
Tani
|
3
|
2
|
-
|
7
|
7
|
Veronika br
Sagala
(Janda)
|
Tani
|
-
|
-
|
-
|
1
|
8
|
Anton Kosmas
Kudadiri
Rotua br
Sinaga
|
Peg.TWI
Tani
|
-
|
-
|
-
|
2
|
9
|
Rius Kudadiri
(Duda)
|
Tani
|
1
|
1
|
-
|
3
|
10
|
Ladang
Bintang
Inten br
Kudadiri
|
Tani
Tani
|
-
|
-
|
-
|
2
|
11
|
Robertus
Bintang
Maria
Dorliana br Sidauruk
|
Tani
Tani
|
-
|
-
|
1
|
3
|
12
|
Ringgas
Kudadiri
(Duda)
|
Tani
|
-
|
-
|
-
|
1
|
13
|
Sarimonang
Kudadiri
Lasma Lusia
br Sigalingging
|
Tani
Tani
|
-
|
1
|
2
|
5
|
14
|
Paber
Kudadiri
Rekinna br
Sianturi
|
Tani
Tani
|
1
|
2
|
-
|
5
|
15
|
Turman
Antonius Kudadiri
(Duda)
|
Tani
|
-
|
-
|
-
|
1
|
16
|
Jonson
Kudadiri
Sondang
Nadeak
|
Tani
Tani
|
-
|
-
|
-
|
2
|
17
|
Ediarat
Kudadiri
Sabet br
Rajagukguk
|
Tani
PNS
|
1
|
2
|
2
|
7
|
18
|
Piter Tumbur
Saulus Kudadiri
Rismaslan br
Lumbanaol
|
Tani
Tani
|
-
|
1
|
2
|
5
|
19
|
Saulus Rinto
Kudadiri
Jenita
Fransiska br Sihombing
|
Tani
Tani
|
-
|
-
|
1
|
3
|
20
|
Tomauli br
Nainggolan
(Janda)
|
Tani
|
1
|
2
|
-
|
4
|
21
|
Luter
Kudadiri
Sandayani br
Sagala
|
Tani
Tani
|
-
|
-
|
2
|
4
|
|
III.Lingkungan Santa Theresia:
|
|
|
|
|
|
1
|
Tumpal
Albertus Sigalingging
Evi Sartika
br Silaban
|
Tani
Tani
|
-
|
-
|
3
|
5
|
2
|
Berman
Manalau
(Duda)
|
Tani
|
1
|
1
|
-
|
3
|
3
|
Maralus
Manampin Silaban
Rospita br
Lubis
|
Tani
Tani
|
1
|
2
|
2
|
7
|
4
|
Elmon Paulus
Sinaga
Rusmawati br
Lumbangaol
|
Tani
Tani
|
-
|
1
|
2
|
5
|
5
|
Ariston Nainggolan
Esna Fenalosa
br Sihombing
|
Tani
PNS
|
-
|
-
|
1
|
3
|
6
|
Jomi
Sigalingging
Rasmina br
Capah
|
Tani
Tani
|
1
|
-
|
-
|
3
|
7
|
Harim
Halomoan Pasaribu
Hasiholan br
Kudadiri
|
Tani
|
2
|
-
|
-
|
4
|
|
IV.Lingkungan Santo Rafael :
|
|
|
|
|
|
1
|
Elisa Gajah
Raslina br
Kudadiri
|
PNS
Tani
|
1
|
1
|
1
|
5
|
2
|
Editar
Simbolon
Rusma br
Sagala
|
Tani
Tani
|
2
|
3
|
-
|
7
|
3
|
Ramson
Kudadiri
Demsi br
Pandiangan
|
Tani
Tani
|
2
|
2
|
-
|
6
|
4
|
Simon Prtrus
Samosir
Tioria br
Limbong
|
Tani
Tani
|
2
|
-
|
-
|
4
|
5
|
Lukeria br
Kudadiri
(Janda)
|
Tani
|
-
|
-
|
-
|
1
|
6
|
Darmanto
Surbakti
Nurleni br Simanungkalit
|
Tani
Tani
|
1
|
2
|
-
|
5
|
7
|
Saut Giat
Tombang Samosir
Lantina br
Sihombing
|
Dagang
Tani
|
-
|
-
|
2
|
4
|
8
|
Jansen
Siregar
Asnita br
Samosir
|
Transportasi
Tani
|
-
|
-
|
1
|
3
|
9
|
Fritles
Tampubolon
Rismawati br
Sihombing
|
Tani
Tani
|
-
|
-
|
2
|
4
|
10
|
Nurpita br
Silaban
(Janda)
|
Tani
|
-
|
-
|
2
|
3
|
11
|
Setia
Kudadiri
Rosinta br
Sinaga
|
Tani
Tani
|
1
|
-
|
-
|
3
|
12
|
Albertus
Kudadiri
Darmawaty br
Situmorang
|
Peg.TWI
Tani
|
-
|
2
|
2
|
6
|
13
|
Jonni
Damianus Kudadiri
Rontiana Rosa
br Sinaga
|
Peg.TWI
Tani
|
-
|
1
|
2
|
5
|
14
|
Sahlim Simon
Kudadiri
Minar
Denianna br Purba
|
PNS
PNS
|
-
|
-
|
1
|
3
|
15
|
Giskart
Panjaitan
Hotmaria br
Sigalingging
|
Dagang
Dagang
|
1
|
1
|
2
|
6
|
16
|
Marolop
Kudadiri
Tiominer br
Linmbong
|
Belum Jelas
|
|
|
|
|
|
V.Lingkungan Santo Mikael :
|
|
|
|
|
|
1
|
Sonang
Parulian Pakpahan
Lopianna br
Siburian
|
Transportasi
Tani
|
3
|
3
|
2
|
10
|
2
|
Sangmaima
Siburian
Sormaria br
Siregar
|
Tani
Tani
|
2
|
3
|
1
|
8
|
3
|
Torbina br
Sianturi
(Janda)
|
Tani
|
-
|
-
|
-
|
1
|
4
|
Gulsima
Parhorasan Simbolon
Herlina
Erawati br Sinaga
|
Transportasi
Tani
|
-
|
-
|
2
|
4
|
5
|
Rajiun
Sihombing
(Duda)
|
Tani
|
1
|
2
|
-
|
4
|
6
|
Todo
Fransiskus Simbolon
Elfrida
Fransiska br Damanik
|
Tani
Tani
|
-
|
-
|
2
|
4
|
7
|
Matca br
Siregar
(Janda)
|
Tani
|
3
|
-
|
-
|
4
|
8
|
Hakmin
Kudadiri
Risma br
Girsang
|
PNS
PNS
|
2
|
-
|
-
|
4
|
9
|
Jintan
Kudadiri
Dentua br
Situmorang
|
Tani
Tani
|
-
|
2
|
2
|
6
|
10
|
Andreas Frans
Tarigan
Saudur
Marnando br Kudadiri
|
Tani
Tani
|
-
|
1
|
2
|
5
|
11
|
Victor
Sihombing
Kartini br
Limbong
|
Tani
Tani
|
1
|
2
|
-
|
5
|
12
|
Timbul Gihon
Sianturi
Sannita br
Sihombing
|
Transportasi
Tani
|
-
|
-
|
1
|
3
|
13
|
Tagor
Hutagaol
Rosta
Sihotang
|
Tani
Tani
|
-
|
-
|
-
|
2
|
14
|
Jonrus
Hutagaol
Martina Rauli
br Lumban Gaol
|
Tani
Tani
|
-
|
-
|
1
|
3
|
15
|
Jasan Jakobus
Sihotang
Roida br
Kudadiri
|
Wiraswasta
Tani
|
-
|
1
|
-
|
3
|
16
|
Rikket Martua
Sinaga
Roida br
Siburian
|
PNS
Tani
|
-
|
2
|
-
|
4
|
17
|
Josrin Marbun
Susianti br
Pasaribu
|
Buruh
Tani
|
-
|
-
|
1
|
3
|
18
|
Demak Purba
Estina br
Nainggolan
|
Transportasi
Tani
|
2
|
1
|
-
|
5
|
19
|
Ruhmalumna
Siburian
Alyosia br
Tarigan
|
Tani
Tani
|
-
|
1
|
1
|
4
|
20
|
Manginar
Situmorang
Mutiara br
Kudadiri
|
Tani
PNS
|
3
|
-
|
-
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
J
U M L
A H =
(81-2) = 79 kk
|
Bapa
& Ibu
143
|
58
|
66
|
72
|
339
|
2. Keberadaan
Umat :
Dari data diatas
bahwa umat yang tesebar di 5 lingkungan dan 3 Desa, disimpulkan sbb:
·
Mata
pencaharian umat rata-rata adalah petani = 90 %
·
Usia
tua yang tergolong stamina telah menurun = 25 %
·
Duda
dan Janda =
10 %
·
Anak
yang tidak melanjut ke Perguruan Tinggi (Orangtua tidak mampu) = 50 %
·
Umat
ekonomi lemah =
60 %
·
Persentase
umat Katolik dengan Penduduk Sekitar =
15 %
3.
Grafik Perkembangan Umat :
100
80
60
40
30
20
10
0
1938
1943 1948 1953
1958 1963 1968
1973 1978 1983
1988 1993 1998
2003 2008 2013 Thn
4.
Gereja
Permanen yang diresmikan pada tanggal 23 Mei 1979 kini tak mampu lagi untuk
menampung umat yang berjumlah 79 kk (339 jiwa) untuk beribadah bersama-sama.
Dan sudah termasuk dimakan usia tua, tidak memungkinkan lagi untuk
direnovasi, melainkan harus rehab total
(bangunan baru) dengan perhitungan perkembangan umat untuk 30 tahun kedepan.
5.
Maka
sejak tahun 2004 para pengurus Stasi sudah mulai merencakan pembangunan
tersebut dengan pengumpulan dana dari Umat memlalui Kolekte III sekali sebulan. Namum apa yang terjadi ? Dana
kolekte III sekali sebulan dari tahun 2004 hingga tahun 2007 kurang membuahkan
hasil yang baik, karena yang terkumpul selama 3 tahun hanya sekitar Rp
2.000.000,- (dua juta rupiah) oleh karena situasi ekonomi umat yang tergolong
dibawah garis marginal sehingga rencana pembangunan terkendala.
6.
Untuk
menindaklanjuti pendanaan diatas, maka pada bulan Agustus tahun 2007 para
Pengurus mengadakan rapat untuk perencanaan pembangunan dimaksud. Adapun hasil
rapat adalah sebagai berikut :
5.1.Pembangunan Gereja Katolik Stasi
St.Petrus Sitinjo direncanakan mulai
tahun 2013.
5.2.Kolekte III sekali setiap bulan tetap
dilaksanakan.
5.3.Partisipasi umat dikenakan Rp
1.500.000,-/kk diharapkan lunas pada tahun 2013.
7.
Tujuan Pembangunan :
a.
Bangunan
Gereja sekarang sudah dimakan usia tua dan tidak mungkin direnovasi lagi.
b.
Agar
dapat menampung umat Katolik Sitinjo untuk beribadah bersama-sama.
c.
Memberikan
kesejukan dan kenyamanan bagi umat.
d.
Mempertahankan
dan meningkatkan rasa persaudaraan bagi umat Katolik Sitinjo.
8.
Hasil yang diharapkan dari Pembangunan
Gereja yang baru :
a.
Terciptanya
kesejukan dan kebersamaan untuk beribadah bersama-sama lewat
bangunan Gereja yang kokoh.
b.
Meningkatkan
Iman umat Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo dan terbangunnya rasa
persaudaraan dan kegotong-royongan, baik
sesame umat Katolik maupun umat lain.
c.
Dengan
bangunan baru dan ukuran besar, diharapkan dapat menjangkau perkembangan
Umat untuk 30 tahun kedepan.
9.
Perkembangan Pengumpulan dana dari umat:
Hingga akhir tahun 2011, pengumpulan dana
kewajiban dari umat Rp 1.500.000,-/kk yang
terkumpul masih mencapai 5 % dari yang
diharapkan, sedangkan pengumpulan dana dari
kolekte III dengan keadaan mendesak
digunakan untuk:
6.1.Pembangunan Plat beton / Jembatan
penghubung dari Jalan Umum ke Lokasi Gereja.
6.2.Pembangunan Kamar kecil /Toilet.
Pada bulan April 2012 Pengurus Dewan
Pastoral Stasi Santo Petrus Sitinjo membentuk
Panitia Pembangunan Gereja Katolik Santo
Petrus Sitinjo, dan segera mengirimkan nama-
nama tersebut ke Pastor Paroki Sidikalang
untuk diangkat dan ditetapkan.
Maka Dewan Pastoral Paroki Sidikalang
menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan
Panitia Pembangunan Gereja Katolik Stasi
Santo Petrus Sitinjo,
dengan Nomor : 20/DPH/MPOK/VII/2012,
tertanggal 28 Juli 2012.
Dan Panitia bertugas untuk merencanakan,
membuat gambar Gereja, menggalang dana
dari umat serta donateur, mempersiapkan dan
melaksanakan pembangunan dimaksud.
Gerak setelah terbentuknya Panitia :
a.
Pekerjaan
telah maksimal untuk pengumpulan dana dari Umat, namun hingga pada
Bulan Juni 2013 dana yang terkumpul masih
mencapai 20 % dari yang diharapkan.
b.
Dari
jumlah umat 79 kk, 20 % diantaranya dibebaskan kewajibannya oleh karena
situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan
dapat ditagih (Usia tua dan tidak bekerja
atau tidak berpenghasilan tetap)
c.
Kolekte
III yang semula hanya sekali setiap bulan, menjadi setiap Minggu.
10. Rencana dan Cara Kerja Pembangunan :
1.
Rencana Pembangunan :
Pembangunan
Gereja ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran umat beriman dan
tanggungjawab membangun bangsa melalui peningkatan kehidupan rohani umat.
Dengan letak gegrafis lokasi Pembangunan Gereja Katolik Stasi Santo Petrus
Sitinjo adalah sangat strategis, baik dari segi lintasan umum, maupun menjadi
Gereja Katolik yang terdekat ke Taman Wisata Iman Sitinjo (hanya berjarak 400
meter ke TWI), dirancang rencana
pembangunannya dengan inkultur Pakpak Dairi, dan ber-Ciri Khas Wisata.
Alasan rencana Pembangunan dengan inkultur
Pakpak karena masyarakat sekitar Sitinjo I didominasi Suku Pakpak, termasuk
Umat Katolik Stasi Sitinjo sekitar 60 % adalah Suku Pakpak, dan 40 % lainnya
adalah Suku Toba dan Suku Karo.
Pembangunan Gereja Katolik Sitinjo (10 KM dari Paroki Sidikalang) juga
berdekatan dengan Monumen Pastor Hammers
OFM Cap. Maka bagi Umat Katolik dari
manapun asalnya yang akan berwisata ke TWI maupun berwisata ke monumen dapat
mampir dan beribadat di Gereja Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo.
2.
Cara Kerja Pembangunan :
Sehubungan keterbatasan kemampuan umat,
maka Pembangunan Gereja diharapkan dapat terealisasi dengan mengharapkan
partisipasi / dukungan baik moril maupun material dari para keluarga-keluarga
umat yang merantau juga dari para pemerhati/simpatisan maupun dari
Instasi-Instasni terkait dan Pemerintah.
Oleh karena keterbatasan kemampuan umat dalam hal pendanaan, maka selain
kewajiban yang diwajibkan sebesar Rp
1.500.000,-/kk, akan diwajibkan juga sebagai berikut :
a.
Gotong-royong
secara bergiliran, dengan jumlahnya disesuaikan dengan permintaan
dari Kepala Tukang.
b.
Makan
dan minum untuk yang bergotong-royong ditanggung sendiri oleh peserta.
c.
Makan
dan minum untuk Tukang ditanggung oleh umat secara bergiliran.
d.
Kebutuhan-kebutuhan
untuk peranca diupayakan oleh umat secara gotong-royong.
Seturut sejarah Gereja Katolik di Dairi
diawali dengan kehadiran seorang Pastor Misionaris (Pastor Hammers OFM Cap)
yang disambut meriah dengan Gondang Sabangunan di Sitinjo tepatnya pada tanggal 28 Februari 1938, sehingga pada
tahun 2013 genaplah usia Gereja Katolik Sitinjo telah berusia75 tahun.
Maka pada Perayaan Jubileum 75 Tahun Misi Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat
yang dirayakan pada tanggal 6-7 Juli 2013 telah diawali dan ditandai dengan
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Monumen Pastor Hammers di Lokasi Gereja Katolik Sitinjo, sekaligus Peletakan
Batu Pertama Pembangunan Gereja Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo, tepatnya pada hari Sabtu
tanggal 06 Juli 2013.
Gambar
(2): Peletakan Batu Pertama oleh Vikep St.Andreas Rasul Sidikalang
(Rm.
Mandius Siringoringo, O.Carm.)
ambar
(3): Peletakan Batu Pertama, oleh Bupati Dairi/diwakil oleh Sekda Kab.Dari (Bapak
Julius Gurning, S.Sos)
Gambar
(4): Peletakan Batu Pertama, oleh Ketua Dewan Pastoral Stasi Sitinjo
(Manginar
Situmorang)
Setelah selesai peletakan batu pertama
Pembangunan Gereja Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo dan sebelum makan bersama
yang dipersiapkan oleh Panitia Pembangunan, acara didahului dengan
Kata-kata Sambutan dan penggalangan dana.
Adapun dana yang terkumpul pada saat itu
adalah sebagai berikut :
1.
Sumbangan
Bupati Dairi, ………………….……….. Rp 20.000.000,-
2.
Sumbangan
Wakil Bupati Dairi,……………..…… Rp
10.000.000,-
3.
Sumbangan
Sekda Kabupaten Dairi,…....……. Rp
5.000.000,-
4.
Sumbangan
SKPD Kabupaten Dairi,……..…….. Rp
25.000.000,-
5.
Sumbangan
PNS yang ber-Agama Katolik Kab.Dairi,….. (50 zak semen),-
6.
Sumbangan
Pastor Mandius Siringoringo, O.Carm,…… Rp
1.000.000,-
7.
Sumbangan
Hakmin Kudadiri,……………..……. Rp
3.000.000,-
8.
Sumbangan
dari para Tamu/Simpatisan (Total),Rp
2.930.000,-
Total Rp
66.930.000,- ditambah (Semen 50 zak)
3.
Perkembangan Pembangunan:
Sebenarnya dana yang sudah terkumpul dari umat Stasi
Sitinjo masih Rp 20.000.000,- dan dana
ini telah dititip di Kas Pembangunan Paroki Sidikalang, karena memang untuk
biaya pembangunan pondasi saja pun belum cukup. Namum dengan adanya bantuan
dana yang didapatkan oleh Panitia Pembangunan dari Muspida Plus, Para Pemerhati
dan Simpatisan pada tanggal 6 Juli 2013 sebagaimana sebagaimana diuraikan
diatas (Rp 66.930.000,- ditambah 50 zak semen), umat semakin semangat dan
segera mendesak Panitia agar dana yang sudah ada langsung dimanfaatkan untuk memulai pembangunan. Maka dengan
semangat pula Panitia segera menyusun Jadwal Gotong-royong dan Jadwal menanggung makan tukang. Pekerjaan
Pembangunan dimulai tanggal 19 Agustus 2013. Dan tidak ketinggalan Panitia juga
mendesak dan menagih dana kewajiban umat. Adapun tahapan-tahapan yang sudah
dikerjakan adalah sebagaimana Gambar dibawah:
Gambar
(5) : Umat bergotong-royong untuk menggali Pondasi
Gambar
(6) : Pemasangan Pondasi oleh Tukang dibantu Umat.
Gambar
(7) : Pembesian dan Pengecoran Sloof dan Pembesian Tiang.
Gambar
(8) : Alat berat untuk pengurukan/Penimbunan Pondasi dibantu umat.
Gambar
(9) : ring sloff yang
sudah siap.
Gambar
(10) : Bata keliling sudah siap
BAB II
PROPOSAL
USULAN PEMBANGUNAN GEREJA
1.
Stasi : Santo
Petrus Sitinjo, Desa Sitinjo I,
Kecamatan Sitinjo,
Kabupaten Dairi, Sumut.
2.
Paroki : Maria
Pertolongan Orang Kristen Sidikalan
3.
Kevikepan : Santo Andreas Rasul
Sidikalang, Keuskupan Agung
Medan.
4.
Data
Stasi :
4.1.1.
Jumlah Umat
(sampai saat ini) : 79 KK = 339
Jiwa (sampai saat ini)
4.1.2.
Tahun
Berdiri (usia) :
1938 (75 tahun)
4.1.3.
Gereja lama
(sekarang) : 8M x
10M = 80M2
4.1.4.
Atap
Seng, Lantai Semen, Dinding Beton.
5.
Nama
Proyek : Rehab total
(Pembangunan gedung permanen Gereja
Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo).
6.
Tanggal
Pengajuan : Agustus 2013
7.
Lokasi
Proyek : Tanah lokasi
Gereja Katolik Stasi St.Petrus Sitinjo,
Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera
Utara.
8.
Nama
Pemohon : Panitia
Pembangunan Gereja Katolik Stasi St.Petrus
Sitinjo.
1.
Uraian Proyek :++
a.
Latar Belakang:
a)
Gereja
Permanen yang dibangun pada tahun 1978-1979 (usia bangunan 34 tahun) sudah dimakan usia tua dan sudah nampak
tanda-tanda retak, sehingga umat merasa
kurang nyaman untuk beribadat.
b)
Ukuran
Gereja lama (Gereja sekarang) yang hanya mampu menampung umat 108 Jiwa kini tidak mampu lagi untuk menampung umat
sejumlah 79 kk (339 Jiwa).
c)
Sehubungan
dengan usia tua dan sudah retak, tidak memungkinkan lagi untuk direnovasi
melainkan harus rehab total.
b.
Tujuan Pembangunan:
Memberikan kesejukan dan kenyamanan serta
dapat menampung umat untuk beribadat
bersama-sama. Juga diharapkan umat dapat mempertahankan dan meningkatkan
iman Katoliknya di Gereja Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo.
c.
Cara Kerja :
Proyek ini melibatkan seluruh umat Stasi
Santo Petrus Sitinjo, dalam hal partisipasi Pendanaan, penggalangan dana. Juga
dilibatkan bergotong-royong secara bergiliran sesuai jumlah yang dibutuhkan
oleh tukang, dan juga bergiliran untuk menanggung makan tukang.
d.
Rencana Pembangunan:
1. Bangunan Gereja : Bangunan Baru
2. Ukuran Bangunan :
a. Bangunan Gereja : 12m x 21m =
252,0 M2
b. Bangunan Sakristi : 3m x 3,5m =
10,5 M2
c. Gudang Alat Gereja :
3m x 3,5m = 10,5 M2
d. Teras Rumah Adat pakpak: 4m x 5,5m =
22,0 M2
e. Menara Lonceng Gereja : 2m x 2m = 4,0 M2 Total = 299 M2
3.Jenis fisik bangunan :
a.
Jenis
Bangunan : Permanen
b.
Fondasi : Pasangan Batu +
Pembesian & Coran
Sloof
c.
Dinding : Pas Batu Kali +
Pas batu bata
d.
Atap : Seng spandek
e.
Plafon : kayu jati
f.
Lantai : Keramik
4. Anggaran Biaya Pembangunan :
1.Pengerjaan Bowplank
a) Broti 1,2 (20 btg) x Rp 35.000.- Rp. 700.000.-
b) Tali nilon ( 2 kg) x Rp 30.000.- Rp. 60.000
c) Selang tukang (25 meter) Rp. 75.000
d) Paku 3 inch (5 kg x Rp 20.000) Rp. 100.000
e) Paku 2.5 inch (5kg x Rp 20.000) Rp 100.000.-
f) Paku 2 inch (5 kg x Rp 20.0000 Rp 100.000.-
g)
Total Rp. 1.135.000
2.Pengerjaan Penggalian pondasi Rp. 1.750.000,-
3.Pengerjaan
penimbunan pondasi dgn alat berat(2 hari) Rp.10.000.000.-
4.Pengerjaan Pembesian Stik Tapak
a) Besi 12 milli (144 btg x Rp
67.000) Rp 9.648.000.-
b) Besi 6 milli (70 btg x Rp 50.000) Rp
3.500.000.-
c) Kawat pengikat (6 kg x Rp 20.000) Rp
60.000.-
Total Rp. 13.208.000,-
5.Pengerjaan Pondasi
a. Batu padas (15 truk x Rp 500.000) Rp.
7.500.000.-
b. Pasir (8 truk x Rp.450.000) Rp.
3.600.000.-
c. Semen (80 sak x Rp.66.000) Rp 5.280.000.-
d. Batu kali (8 truk x Rp
1.000.000.-) Rp 8.000.000.-
e. Beko artco 2 buah x Rp 200.000 Rp 400.000.-
f.
Cangkul
2 buah x Rp 50.000 Rp 100.000.-
g. Gagang cangkul 2 buah x Rp 20.000 Rp 40.000.-
h.
Total Rp. 24.920.000.-
6.Pengecoran Tapak Stik
a) Pasir (50 truk x Rp 450.000) Rp
22.500.000.-
b) Kerikil 1.2 (8 truk x Rp 900.000) Rp 7.200.000.-
c) Semen (80 sak x Rp 66.0000 Rp. 5.280.000.-
d) Papan 2 inch 40 lbr x Rp 45.000.- Rp 1.800.000.-
e) Broti 1. 2 (20 btg x Rp 35.000) Rp 750.000.-
f) Selang apiral 30 meter x Rp 30.000 Rp 90.000.-
g) Ember cor 24 buah x Rp 20.000 Rp
480.000.-
h) Secop crocodile 2 x Rp 40.000 Rp 80.000.-
i)
Total Rp 38.180.000.-
7.Pengerjaan Pembesian Sloof & Tiang
a. Besi 12 milli (144 btg x Rp 67.000) Rp
9.648.000.-
b. Besi 6 milli (70 btg x Rp 50.000) Rp.
3.500.000.-
c. Kawat pengikat (5 kg x Rp 20.000) Rp. 100.000.-
d.
Total Rp. 13.248.000.-
8.Pengecoran Balok Sloof
a. Pasir (10 truk x Rp 450.000) Rp 4.500.000.-
b. Kerikil 1.2 (5 truk x 900.000) Rp 4.500.000.-
c. Semen (300 sak x 66.000) Rp
19.800.000.-
d. Triplek 12 mili 10 lembar x Rp 200.000 RP 2.000.000.-
e.
Total Rp 30.800.000.-
9.Pengecoran Tiang Utama
a. Pasir (2 truk x Rp 450.000) Rp 900.000.-
b. Kerikil 1.2 (1 truk x Rp 900.000) Rp 900.000.-
c. Semen (30 sak x Rp 66.000) Rp
1.980.000.-
d.
Total Rp 3.780.000.-
10.
Pekerjaan
Batu Bata
a. Batu bata cetak (60.000 biji x Rp
1200) Rp 72.000.000
b. Pasir (20 truk x Rp 450.000) Rp 9.000.000.-
c. Semen (450 sak x Rp 66.000) Rp
29.700.000.-
d.
Total Rp.110.700.000.-
11.
Pintu
dan Kusen
a. Kusen pintu utama Rp
4.000.000.-
b. Kusen pintu samping kiri dan
kanan Rp 4.000.000.-
c. Kusen pintu sakristi Rp
1.000.000.-
d. Kusen gudang Rp
1.000.000.-
e. Kusen jendela 10 buah Rp
5.000.000.-
f.
Daun pintu utama 2 buah Rp
5.000.000.-
g. Daun pintu luar kiri dan kanan Rp 3.000.000.-
h. Daun pintu gudang dan sakristi Rp 2.500.000.-
i.
Daun jendela 10 buah Rp
5.000.000.-
j.
Kaca jendela 20 buah Rp 5.000.000.-
k. Engsel pintu 24 buah Rp
1.000.000.-
l.
Total Rp 36.500.000.-
12.
Pekerjaan
Panti IMAM dan ALTAR
a. Panti imam dari kayu meranti Rp 15.000.000.-
b. Altar dari batu Rp
16.000.000.-
c.
Total Rp 31.000.000.-
13.
Pekerjaan Kaca Mozaik Salib Rp. 1.625.000,-
14.
Pengerjaan
Sound System
a. Sound 5.000 watt merk dirney Rp 30.000.000
b. Mixer 16 chanel dirney Rp
20.000.000
c. Speaker 20 inch 8 buah merk dat Rp 16.000.000.
d. Mic wire less 2 set Rp
5.000.000
e. Cabel instalasi speaker 500 meter Rp 5.000.000
f.
Total Rp 76.000.000.
15.
Pekerjaan
plafon
a. Plafon kayu jati Rp
100.000.000
b. Dempul Rp 10.000.000
c. Vernis 50 kg Rp
20.000.000
d. Kuas 20 biji Rp
200.000.-
e.
Total Rp 130.200.000.
16.
Pembesian
Ring balok atas
a. Besi 12 milli (100 btg x Rp 67.000) Rp 6.700.000.-
b. Besi 6 milli (50 btg x Rp 50.000) Rp 2.500.000.-
c. Kawat pengikat (2 kg x Rp 20.000) Rp
40.000.-
d.
Total Rp. 9.240.000.-
17.
Pekerjaan
Plesteran
a. Pasir (8 truk x Rp 450.000) Rp 3.600.000.-
b. Semen (240 sak x Rp 66.000) Rp
15.840.000
c.
Total Rp 19.440.000.-
18.
Pengecoran
Ring balok
a. Pasir (20 truk x Rp 450.000) Rp 9.000.000.-
b. Batu kerikil (10 truk x Rp
900.000) Rp
9.000.000.-
c. Semen (80 sak x Rp 66.000) Rp 5.280.000.-
d.
Total Rp 23. 280.000
19.
Pekerjaan
Instalasi Listrik dan Lampu
a. Kabel tunggal (1000 m x Rp 5.000) Rp 5.000.000
b. Lampu led philips (20 x Rp
100.000) Rp 1.000.000.-
c. Lampu sorot 80 watt (4 buah x Rp
100.000) Rp 400.000.-
d. Saklar 10 buah x Rp 20.000 Rp 200.000
e. Steker 10 buah x Rp 20.000 Rp 200.000
f.
Pasang baru meteran 5000 watt Rp
5.000.000
g.
Total Rp 11.800.000.-
20.
Pengerjaan
atap baja +spandek
a. Besi H 11 mili (12 btg x Rp 6.000.000) Rp 72.000.000
b. Besi siku 6 milli (30 btg x Rp 2000.000) Rp 60.000.000
c. Seng spandek 0.35 milli 200 lbr X
Rp 100.000 Rp 20.000.000
d. Biaya las Rp
10.000.000
e. Rabung 56 btg x 200.000 Rp
11.200.000
f.
Total Rp173.200.000.-
21.
Pekerjaan
KERAMIK
a. Keramik 40 x 40 putih500 biji x Rp 100.000 Rp 50.000.000
b. Keramik 100 x 100 gambar 4 biji x Rp200.000 Rp 800.000.
c. Semen (100 sak x Rp 66.000) Rp
6.600.000
d. Pasir 5 truk x Rp 450.000 Rp 2.250.000
e.
Total Rp 59.650.000
22.
Pekerjaan
MENARA
a. Besi 12 mili (64 btg x Rp 67.000) Rp 4.288.000.-
b. Besi 6 mili (32 btg x Rp 50.000) Rp 1.600.000.-
c. Kawat pengikat (2kg x Rp 20.000) Rp
20.000.-
d. Pasir (3 truk x Rp 450.0000 Rp
1.350.000.-
e. Kerikil 1.2 (2 truk x Rp 900.000) Rp
1.800.000.-
f.
Semen (30 sak x Rp 66.000) Rp 1.980.000.-
g. Lonceng gereja Rp 50.000.000.-
h.
Total Rp 61.038.000.-
23.
Pekerjaan
TERAS RUMAH ADAT PAKPAK
a. Seng spandek 4 lbr x Rp 100.000 Rp 400.000.-
b. Baja ringan 8 btg x Rp 200.000 Rp 1.600.000.-
c. Baut 1 kg Rp
50.000
d. Besi 10 milli untuk cor tiang 16
btgxRp 56.000 Rp 896.000.-
e. Besi 4 milli 8 btg x Rp 40.000 Rp 320.000
f.
Pasir 1 truk x Rp 450.000 Rp
450.000
g. Kerikil 1.2 2 kubik Rp
450.000
h. Semen 8 sak x Rp 66.000 Rp 528.000
i.
Total Rp 4.694.000.-
24.
Pekerjaan
Pengecatan
a. Cat aquaproof 25 kg kuning telur
10 klg x Rp 400.000 Rp 4.000.000
b. Cat aquaproof 25 kg putih 5 kLg X Rp 200.000 Rp
1.000.000.-
c. Cat minyak warna coklat 1 kg 50 klng x Rp 100.000 Rp
5.000.000.-
d. Kuas 10 buah x Rp 50.000 Rp 500.000
e.
Total Rp10.500.000
25.
Total harga bahan seluruhnya Rp.895.888.000
26.
Finishing, dana siaga, dll (10 % ) Rp.
89.588.800,-
27.
Biaya tukang 30 % dari total
bahan Rp 268.766.400
JUMLAH
Rp. 1.254.243.200,-
(Satu milyar Duaratus
Limapuluh empat Juta Duaratus Empatpuluh Tiga Ribu Duaratus
Rupiah)
5. Pendanaan / Sumber Dana :
1.Sumbangan Wajib Umat (79 KK x Rp.
1.500.000) x 80 %= Rp. 94.800.000,-
2.Sumbangan Sukarela Umat Stasi (kolekte III) = Rp. 6.000.000,-
3.Partisipasi Umat (melalui tenaga kerja) = Rp. 22.500.000,-
4.Bantuan Pemda Kab.Dairi Tahun 2012 = Rp. 2.000.000,-
5.Bantuan Muspida Plus Kab. Dairi
(06-07-2013) = Rp. 60.000.000,-
6.Bantuan PNS Katolik Kab.Dairi (50 zak
semen, @ Rp 64.000,-)= Rp.
3.200.000,-
7. Sumbangan
dari para Tamu/Simpatisan (06-07-2013)= Rp.
6.930.000,-
8.Permohonan diharapkan dari KAM = Rp. 376.272.960,-
9.Permohonan / diharapkan
dari para Donateur = Rp. 682.540.240,-
JUMLAH Rp.
1.254.243.200,-
(Satu milyar Duaratus
Limapuluh empat Juta Duaratus Empatpuluh Tiga Ribu Duaratus
Rupiah)
Sekiranya Bapak
/ Ibu / Sauadar/i, berkenan membantu dan menyumbang rencana Pembangunan ini,
bantuan/sumbangan dapat disampaikan, melalui :
1. Pastor Paroki atau Dewan Pastoral Paroki
Sidikalang.
2. Langsung ke Panitia Pembangunan Gereja
Katolik Stasi Sitinjo.
3.
Ke Rekening PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA
KATOLIK STASI ST.PETRUS SITINJO
i.
3.1.BRI Cab. 0194 Sidikalang, No.Rek:
0194-01-007537-53-4
ii.
3.2.Bank SUMUT Sidikalang, No.Rek:
280-02-03-002037-3
4.
Ke Rekening Paroki Maria Pertolongan Orang
Kristen Sidikalang
i.
BRI SIDIKALANG – DAIRI, No. Rek.
0194-01-019758-50-8
Demikian Proposal ini kami sampaikan kepada
Bapak/Ibu/Sdr/i, para Pemerhati, para Simapatisan, Instansi dan para Donateur.
Atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan terima kasih.
HORMAT
KAMI / PANITIA PEMBANGUNAN
Ketua, Sekretaris, Bendahara,
KARIM H. PASARIBU DEMSON SILALAHI, S.Si ELISA GAJAH
Dewan Pastoral
Rayon Sitinjo Dewan Pastoral Stasi Sitinjo
Ketua, Ketua,
Ir. SELASA LIMBENG MANGINAR SITUMORANG
DIKETAHUI
DAN DISETUJUI OLEH :
Pastor
Paoki Sidikalang/Dewan Pastoral Paroki Sidikalang
Ketua Umum, Pelaksana 2,
Rm. MATHIAS M. SIMARMATA, O.Carm. Drs. YOHANES KOLA KERAF
LAMPIRAN
SURAT KEPUTUSAN DEWAN PASTORAL PAROKI
MARIA
PERTOLONGAN ORANG KRISTEN SIDIKALANG
Nomor:
20/DPH/MPOK/VII/2012
Tanggal : 28 Juli 2013
TENTANG
SUSUNAN
PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK STASI ST.PETRUS
SITINJO
PAROKI
MARIA PERTOLONGAN ORANG KRISTEN SIDIKALANG
I.Pelindung : 1. Pastor Paroki Maria Pertolongan
Orang Kristen
Sidikalang
2. Dewan Pastoral Paroki Maria Pertolongan
Orang
Kristen Sidikalang
3. Ringgas Kudadiri (Tokoh Umat Sitinjo)
4. Matias Jaungkap Sagala (Tokoh Umat
Sitinjo)
II.Penasehat : 1. Dewan Pastoral Stasi St.Petrus
Sitinjo
2. Dewan Pastoral Raton Sitinjo
3. Drs. Firmus Kudadiri, MM (Jakarta)
4. Br. Konstantinus Kudadiri, OFM Cap
5. Sr. Legyna Sagala, H.Karm
III.Pengurus
Harian :
Ketua :
Erkadius Kudadiri (Sitinjo)
Wakil Ketua :
Karim Halomoan Pasaribu (Sitinjo)
Sekretaris : Demson
Silalahi, S.Si (Sitinjo)
Wakil Sekretaris : Jonson
Kudadiri (Sitinjo)
Bendahara Umum : Tobias
R.Luahambowo (Bendahara
Paroki)
Bendahara 1 : Elisa Gajah (Sitinjo)
Bendahara 2 : Mutiara
Kudadiri (Sitinjo)
IV.Seksi
Dana :
Koordinator : Leo Bonar
Kudadiri (Sitinjo)
Anggota : 1. Saut
Giat Samosir (Sitinjo)
2. Martua Simarmata (Panji Bako)
3. Suhardiman Sihotang (Bangun)
4. Mangiring Sigalingging (Sigalingging)
5. Drs. Elmus Situmorang (Pangiringan)
6. Viktor Romulus Situmorang (Simallopuk)
7. Drs. Firmus Kudadiri, MM (Jakarta)
8. Desman Situngkir (Samarinda)
9. Tigor Sagala, ST (Banjarmasin)
10.
Haris Roirun Kudadiri, ST (USA)
11.
Jaria Saragi (Berau-Kaltim)
12.
Klinius Jadiaman Kudadiri (Kalteng)
13.
Agustinus Kudadiri (Medan)
14.
Daniel Sihotang (Jakarta)
15.
Irwan Susanto Situmorang (Medan)
16.
Horas Sagala, ST (Samarinda)
V.Komisaris
Lingkungan/Bidang Keuangan:
Koordinator : Adolf HWH
Situmorang (St.Stefanus)
Anggota : 1.
Rosdiana br Kudadiri (St.Stefanus)
2. Tumbur Saulus Piter Kudadiri (St.Fransiskus)
3. Elmon Paulus Sinaga (St.Theresia)
4. Siat Giat Tombang Samosir (St.Rafael)
5. Andreas Frans Tarigan (St.Mikael)
VI.Bidang
Kegotongroyongan:
Koordinator : 1. Stefanus Surbakti (Sie.Bangunan
Paroki Sidikalang)
2. Ramson Kudadiri (St.Rafael)
Anggota : 1.
Ganevo Hutasoit (St.
Stefanus)
2. Luter Kudadiri (St.Fransiskus)
3. Maralus Manampin Silaban (St.Theresia)
4. Indra A.Kudadiri (St.Rafael)
5. Rajiun Sihombing (St.Mikael)
6. Hiras Sidabukke (Panji Bako)
Ditetapkan
di : Sidikalang
Pada Tanggal : 28 Juli 2013
PENGURUS
DEWAN PASTORAL
PAROKI
MARIA PERTOLONGAN ORANG KRISTEN SIDIKALANG
Pelaksana 2, Sekretaris 1,
Drs. Yohanes Kola Keraf Santus Barasa, S.Ag
Pastor
Paroki /Ketua Dewan Pastoral Paroki,
Pastor
Mathias M.Simarmata, O.Carm.
B A
B III
SEJARAH
PENGURUS & PELAYAN YANG PERNAH BERTUGAS DI STASI SANTO PETRUS SITINJO
I.
Sejarah
Pengurus yang pernah bertugas di Stasi Santo Petrus Sitinjo,
Sebagai Voohanger/Ketua Dewan Stasi/Ketua Dewan
Pastoral Stasi :
KATEKIS : DANIEL KUDADIRI
Tahun 1938-1963
ANGGIAT
KUDADIRI MATIAS J SAGALA TOGA MULIA KUDADIRI
Tahun 1963-1977 Tahun
: 1977-1985 Tahun
: 1985-1995
Periode : 2001-2004 Periode : 1998 - 2001
KARIM H PASARIBU SUMURUNG SITUMORANG MANGINAR SITUMORANG
Periode : 1995-1998 Periode :2004 - 2007 Periode : 2007-2010
Periode
: 2010-2015
II.
Nama-nama Pengurus yang
pernah atau sedang bertugas di Stasi Santo Petrus Sitinjo :
No.
|
Nama Lengkap
|
Tahun
bertugas
|
Tugas / Jabatan
yang pernah dijabat
|
Keterangan
|
01
|
DANIEL KUDADIRI
|
1938-1963
|
Voorhanger, Sintua
|
Meninggal
|
02
|
ANGGIAT DOMINIKUS KUDDADIRI
|
1938-1977
|
Voorhanger, Sintua
|
Meninggal
|
03
|
ISKANDAR KUDADIRI
|
1943-1963
|
Sintua
|
Meninggal
|
04
|
SALOMO SIBURIAN
|
1943-1977
|
Sintua
|
Meninggal
|
05
|
MATIAS JAUNGKAP SAGALA
|
1980-2004
|
Voorhanger/KDS, Sintua
|
|
06
|
TOGA MULIA KUDADIRI
|
1980-2001
|
Voorhanger/KDS, Sintua
|
Meninggal
|
07
|
TURMAN ANTONIUS KUDADIRI
|
1965-1977
|
Sintua
|
|
08
|
MULLER SITUMORANG
|
1977-1980
|
Sintua
|
Pindah domisili
|
09
|
OSMAR SIMBOLON
|
1977-1980
|
Sintua
|
Pindah domisili
|
10
|
DARIANUS GUTUL SIGALINGGING
|
1977-1996
|
Sintua
|
Meninggal
|
11
|
EPRAEM SAGALA
|
1985-1998
|
Bendahara, Sintua
|
|
12
|
EDITAR SIMBOLON
|
1985-1994
|
Sintua
|
|
13
|
MARIDEN NAIBAHO
|
1985-1994
|
Sekretaris, Sintua
|
Meninggal
|
14
|
RISMA BR GIRSANG
|
1995-2001
|
Wkl Bendahara, Sintua
|
|
15
|
RIKKET MARTUA SINAGA
|
2001-2004
|
Sekretaris, Sintua
|
|
16
|
KASPAR NADEAK
|
1980-1988
|
Sintua
|
Pindah Agama
|
17
|
SARDIMAN SIGALINGGING
|
2001-2006
|
Sekretaris, Sintua
|
Pindah Agama
|
18
|
MODESTA BR MANALU
|
1995-1998
|
Sintua
|
Meninggal
|
19
|
SUDIWANTO HUTAPEA
|
2004-2007
|
Bendahara, Sintua
|
Pindah domisili
|
20
|
SONANG PARULIAN PAKPAHAN
|
2004-2008
|
Sekretaris,Sintua
|
|
21
|
MAROLOP KUDADIRI
|
2001-2004
|
Wkl Ketua DPS, Sintua
|
|
22
|
TOPSAN TARIGAN
|
2007-2008
|
Sekretaris, Sintua
|
Pindah domisili
|
23
|
DEKARTO SIHOMBING
|
1996-1997
|
Sintua
|
Pindah domisili
|
24
|
TUMBUR SAULUS KUDADIRI
|
2010-2011
|
Sintua
|
|
25
|
LOPIANNA BR SIBURIAN
|
2010-2011
|
Sintua
|
|
26
|
SARIMONANG KUDADIRI
|
1998-2009
|
Sekretaris, Sintua
|
|
27
|
LEO BONAR KUDADIRI
|
2007-2008
|
Sintua
|
|
28
|
MANGINAR SITUMORANG
|
1995-Sekarang
|
Ketua DPS, Sekretaris
|
|
29
|
SUMURUNG SITUMORANG
|
2004-Sekarang
|
Ketua DPS, Wk Ketua DPS
|
|
30
|
TUMPAL ALBERTUS SIGALINGGING
|
2007-Sekarang
|
Sekretaris, Wk.Sekretaris
|
|
31
|
EDURMA BR SITUMORANG
|
1998-Sekarang
|
Bendahara, Sintua
|
|
32
|
ADOLF HWH SITUMORANG
|
2007-Sekarang
|
Ketua Lingkungan, Sintua
|
|
33
|
SAUT HORAS GULTOM
|
1998-Sekarang
|
Ketua Lingkungan, Sintua
|
|
34
|
ERKADIUS KUDADIRI
|
2010-Sekarang
|
Sintua
|
|
35
|
ROBERTUS BINTANG
|
2010-Sekarang
|
Sintua
|
|
36
|
LASMA LUSIA BR SIGALINGGING
|
2009-Sekarang
|
Sintua
|
|
37
|
KARIM HALOMOAN PASARIBU
|
1988-Sekarang
|
Ketua DPS, Sintua
|
|
38
|
RAMSON PILIPPUS KUDADIRI
|
2004-Sekarang
|
Ketua Lingkungan, Sintua
|
|
39
|
ELISA GAJAH
|
2007-Sekarang
|
Ketua Lingkungan, Bend.
|
|
40
|
ANDREAS FRANS TARIGAN
|
2010-Sekarang
|
Ketua Lingkungan, Sintua
|
|
41
|
RAJIUN SIHOMBING
|
2007-Sekarang
|
Ketua Lingkungan, Sintua
|
|
42
|
PANTAS KUDADIRI
|
2007-2011
|
Sekretaris, Sintua
|
|
III.
Nama-nama
Biarawan/Biarawati yang berasal dari Stasi Santo Petrus Sitinjo :
1.
Bruder Konstantinus Kudadiri, OFM Cap
2.
Suster Legyna Sagala, H.Karm.
IV.
Nama-nama Pastor yang
pernah bertugas di Stasi Santo Petrus Sitinjo :
No.
|
N A M A
|
TAHUN
|
KETERANGAN
|
1
|
Pastor Hammers, OFM Cap
|
1938-
|
|
2
|
Pastor A.Kamphof, OFM Cap
|
1951-
|
|
3
|
Pastor Steph Krol, OFM Cap
|
1952-1965
|
|
4
|
Pastor Van Stralen, OFM Cap
|
1963-
|
|
5
|
Pastor Paduanus Kramer, OFM Cap
|
|
|
6
|
Pastor R. Raessens, OFM Cap
|
|
|
7
|
Pastor Pennock, OFM Cap
|
|
|
8
|
Pastor Q. Kramer, O.Carm
|
1965-1968
|
|
9
|
Pastor A. Hutten, O.Carm
|
1969
|
|
10
|
Pastor J.Kachmadi, O.Carm
|
1973-1975
|
|
11
|
Pastor Konings, O.Carm
|
1969-1972
|
|
12
|
Pastor Lim Bian Ziong, O.Carm
|
1971-1972
|
|
13
|
Pastor Damianus Parngadi, O.Carm
|
1974-1977,1981-1986
|
|
14
|
Pastor S. Supratingnjo, O.Carm
|
1977-1981
|
|
15
|
Pastor Heribertus, O.Carm
|
1988-1994
|
|
16
|
Pastor Bernard Teguh, O.Carm
|
1986-1988, 2008-2012
|
|
17
|
Pastor Purnomo, O.Carm
|
1992-1993
|
|
18
|
Pastor Bonaventura Sunari, O.Carm
|
1992-1994
|
|
19
|
Pastor Karolus Tribeno, O.Carm
|
1988-1992
|
|
20
|
Pastor Petrus Suu, O.Carm
|
1992-1995
|
|
21
|
Pastor Kristianus Widiasesa, O.Carm
|
1994-1995
|
|
22
|
Pastor Stefanus Selar, O.Carm
|
1995-2000
|
|
23
|
Pastor Agustinus Maryanto, O.Carm
|
1998-2000
|
|
24
|
Pastor Paulus Triyuwono, O.Carm
|
1998-2002
|
|
25
|
Pastor Siriakus Ndolu, O.Carm
|
2000-2002
|
|
26
|
Pastor Adrianus Pristiono, O.Carm
|
1995-1998
|
|
27
|
Pastor Loyola Jokon Purnomo, O.Carm
|
2000-2004
|
|
28
|
Pastor Antonius Manik, O.Carm
|
2002-2008
|
|
29
|
Pastor Vincentius Mbiru, O.Carm
|
2006-2007
|
|
30
|
Pastor Lukas Jokoprasetyo, O.Carm
|
2007-2011
|
|
31
|
Pastor Borta Rumapea, O.Carm
|
2009-Sekarang
|
|
32
|
Pastor Mathias M.Simarmata, O.Carm
|
2008-Sekarang
|
|
33
|
Pastor Mandius Siringoringo,O.Carm
|
2012-Sekarang
|
|
34
|
Bruder Otto Flaper, O.Carm
|
1977-
|
|
35
|
Bruder Marcelinus, O.Carm
|
1992-1996
|
|
36
|
Bruder Antonius Paryanto, O.Carm
|
1994-1998
|
|
37
|
Fr. Angelus Li, O.Carm
|
1995-1996
|
|
B A B IV
P E
N U T
U P
Demikian
proposal Pembangunan Gereja Katolik Stasi Sansto Petrus Sitinjo ini,
Kami perbuat, besar harapan kami akan dukungan dan bantuan dari :
1. Pemerintah Kabupaten Dairi
2. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat
3. Keuskupan Agung Medan
4. Pastor Paroki Maria Pertolongan Orang Kristen Sidikalang
5. Bapak/Ibu Umat se-Paroki Sidikalang
6. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari para Donateur
Demi terciptanya hasrat dan keinginan kami
umat Katolik Stasi Santo Petrus Sitinjo akan sebuah bangunan Gereja yang indah,
megah dan nyaman untuk tempat beribadah. Hal ini kami sampaikan karena
keterbatasan untuk mendirikan sebuah bangunan Gereja. Akhir kata, atas segala bantuan
yang Bapak/Ibu berikan, kami Panitia yang mewakili Umat Gereja Katolik Stasi
Santo Petrus Sitinjo mengucapkan terima kasih. Semoga Tuhan melindungi dan
memberkati segala pekerjaan kita. Salam dari kami, NJUAH NJUAH,……..,
HORAS,…….., MEJUAH-JUAH,………!!!
Hormat
kami /
PANITIA
PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK STASI SANTO PETRUS SITINJO
Ketua, Sekretaris, Bendahara,
KARIM H. PASARIBU DEMSON SILALAHI, S.Si ELISA
GAJAH